Kontras.id, (Gorontalo) – Polres Gorontalo terus melakukan penyelidikan intensif terkait kecelakaan maut yang menewaskan seorang anggota polisi di proyek jalan di bawah pengawasan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Gorontalo.
Insiden tragis ini terjadi di proyek jalan yang belum rampung di Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, pada Jumat, 1 November 2024.
Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Gorontalo, Ipda Nailla Zahra Maharani, saat ini pihak kepolisian sedang memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Polisi di Gorontalo Diduga Tewas Terperosok Lubang Jalan yang Belum Rampung Milik BPJN
Baca Juga: Polisi Tewas di Proyek Jalan Milik BPJN, Polres Gorontalo Panggil PT Bumi Karsa
Dalam pernyataannya kepada Kontras.id, Jumat 08/11/2024, Ipda Nailla menyatakan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung.
“Sementara masih proses pemeriksaan saksi pak,” ucap Nailla via pesan whatsapp.
Nailla menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik terkait perkembangan penyelidikan kasus tersebut.
“Jika ada perkembangan lebih lanjut, akan segera kami kabarkan,” tandas Nailla.
Baca Juga: BPJN Gorontalo Diperiksa Terkait Polisi Tewas di Lubang Jalan yang Belum Rampung
Baca Juga: Polres Gorontalo Selidiki Kematian Bripka Rahmat di Proyek Jalan Milik BPJN
Seperti diketahui, almarhum Bripka Rahmat Yuliansah Taufik meninggal akibat kecelakaan tunggal di proyek jalan yang belum rampung di Desa Padengo, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Jumat malam, 1 November 2024.
Menurut informasi, saat kejadian, korban yang bertugas di Polres Gorontalo Utara itu sedang melintas di jalan tersebut dengan mengendarai sepeda motor. Kendaraannya diduga terperosok ke lubang yang berada di jalan yang belum selesai dikerjakan.
Baca Juga: Aktivis Dukung Polres Gorontalo Usut Kematian Bripka Rahmat di Proyek ‘Maut’ BPJN
Baca Juga: Aktivis Desak Polres Gorontalo Segera Ungkap Fakta Kecelakaan Polisi di Proyek ‘Maut’ BPJN
Lubang ini merupakan bagian dari proyek yang tengah dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa di bawah pengawasan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Gorontalo.
