Kontras.id, (Gorontalo) – Insiden tragis yang menewaskan salah satu anggota polisi dari Polres Gorontalo Utara pada Jumat malam, 1 November 2024 memicu desakan keras dari aktivis Gorontalo, Rifky Gobel.
Rifky menuntut Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gorontalo untuk terbuka terkait kronologi kejadian yang terjadi di Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo itu.
Rifky mengatakan bahwa korban diduga meninggal dunia akibat kecelakaan di proyek jalan yang belum rampung, yang berada di bawah pengawasan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Gorontalo.
Rifky mengamungkapkan, menurut informasi yang diterimanya bahwa insiden tersebut terjadi karena adanya lubang galian yang belum ditutup di lokasi proyek. Rifky menyoroti kelalaian dalam penanganan proyek jalan yang dianggap membahayakan pengguna jalan, khususnya pada malam hari ketika penerangan minim.
Baca Juga: Polisi di Gorontalo Diduga Tewas Terperosok Lubang Jalan yang Belum Rampung Milik BPJN
Rifky menyayangkan kurangnya tindakan antisipasi dari pihak BPJN dan kontraktor untuk menutup atau memberi tanda peringatan pada lubang galian tersebut. Rifky mengatakan bahwa kelalaian ini sebagai bentuk pelanggaran serius yang mengancam keselamatan publik.
“Kami mendesak agar ada kejelasan dan transparansi dari Satlantas Polres Gorontalo, karena kasus ini bukan hanya soal satu korban, tetapi potensi keselamatan masyarakat banyak,” ujar Rifky kepada Kontras.id, Jumat 08/11/2024.
Baca Juga: Polisi Tewas di Proyek Jalan Milik BPJN, Polres Gorontalo Panggil PT Bumi Karsa
Baca Juga: BPJN Gorontalo Diperiksa Terkait Polisi Tewas di Lubang Jalan yang Belum Rampung
Menurut Rifky bahwa kecelakaan tersebut seharusnya bisa dicegah jika ada perhatian lebih dari BPJN dan kontraktor terhadap standar keamanan proyek.
“Ini adalah bukti bahwa proyek-proyek infrastruktur di daerah kita masih sangat minim perhatian terhadap keselamatan. Kami mendesak agar BPJN Gorontalo bertanggung jawab dan segera melakukan evaluasi pada seluruh proyek yang mereka kerjakan,” tegas Rifky.
Rifky meminta Satlantas Polres Gorontalo untuk lebih transparan dalam mengungkap kronologi dan penyebab kecelakaan tersebut.
“Transparansi tersebut penting agar masyarakat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terjadi spekulasi yang justru memperburuk suasana,” tandas Rifky.
Baca Juga: Polres Gorontalo Selidiki Kematian Bripka Rahmat di Proyek Jalan Milik BPJN
Baca Juga: Aktivis Dukung Polres Gorontalo Usut Kematian Bripka Rahmat di Proyek ‘Maut’ BPJN
Hingga berita terbit, Kontras.id masih berupaya meminta tanggapan Polres Gorontalo.