Kontras.id, (Gorontalo) – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol mengaku belum mengetahui soal ditangkapnya empat kontainer batu hitam asal Kabupaten Bolango Bone di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara oleh Tim Bareskrim Polri, Selasa 24/10/2023 lalu.
“Belum tahu saya bapak,” ucap Angesta saat dihubungi lewat pesan singkat, Jumat 27/10/2023.
Baca Juga: 4 Kontainer Diduga Batu Hitam Kembali Lolos dari Pelabuhan Kota Gorontalo
Baca Juga: Kapolda Gorontalo Mengaku Belum Mengetahui Soal 4 Kontainer Diduga Batu Hitam
Ditanya apakah Polda Gorontalo akan mengembalikan keempat kontainer itu seperti dilakukan terhadap dua kontainer yang dikembalikan dari Surabaya beberapa waktu lalu? Kapolda tidak menjawab. Pesan dari awak media ini hanya dilihat saja oleh Angesta.
Sebelumnya, Kontras.id menerima informasi bahwa empat unit kontainer berisi batu hitam yang lolos dari Pelabuhan Kota Gorontalo beberapa waktu lalu dikabarkan telah diamankan oleh Tim Bareskrim Mabes Polri.
Keempat kontainer batu hitam asal Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango itu diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 24/10/2023 Pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: 4 Kontainer Batu Hitam Lolos dari Pelabuhan Gorontalo Diduga Diamankan Bareskrim Polri
Baca Juga: KSOP Gorontalo Mengaku Belum Terima Informasi Penangkapan 4 Kontainer Batu di Tanjung Priok
Dilansir dari go-newstimes.com, salah satu staf otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta belum bersedia memberikan konfirmasi terkait penangkapan empat kontainer batuhitan tersebut.
”Entar mas tunggu rilisnya aja,” ucap salah satu staf pelabuhan sambil berlalu meninggalkan awak media.
Empat kontainer batu hitam diduga lolos dari pengawasan KSOP Kota Gorontalo, 12 Oktober 2023 dengan tujuan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan jasa pengangkutan trasportasi ekspedisi 72 Trans Jaya dan diangkut dengan Kapal Armada Permata. Namun beredar kabar, keempat kontainer itu dialihkan ke pelabuhan Tanjung Priok dan diamankan oleh Tim Bareskrim Mabes Polri.
Penulis Thoger