Kontras.id, (Gorontalo) – Penanganan kasus tewasnya salah satu penambang di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato Kamis 11 April 2024 hingga saat ini masih meninggalkan tanda tanya.
Korban adalah Suprianto Mohamad alias Oyi warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo. Korban tewas tertimbun material tambang saat melakukan aktivitas di pertambangan emas ilegal milik Midun Latif warga Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato.
Baca Juga: PETI di Pohuwato Kembali Menelan Korban, Seorang Penambang Diduga Tewas
Baca Juga: Kapolsek Paguat Ungkap Kronologi Penambang Tewas Tertimbun di PETI Dengilo
Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Satreskrim Polres Pohuwato. Pada Sabtu 27 April 2024, Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno kepada Kontras.id mengatakan bahwa penyidik Satreskrim Polres Pohuwato sampai saat itu masih melakukan pememeriksaan terhadap para saksi atas tewasnya korban di PETI milik Midun Latif tersebut.
“Masih kita panggil penambang-penambang di sana (untuk diperiksa),” ucap Winarno kepada Kontras.id via telepon.
Baca Juga: Terkait Penambang Tewas Tertimbun di PETI Dengilo, Polisi Akan Panggil Pemilik Lokasi
Baca Juga: Penambang Tewas Tertimbun di PETI Dengilo, LPGo: Kapolres Pohuwato Jangan Tutup Mata
Winarno beralasan bahwa saat korban tertimbun material tambang tidak ada satupun alat berat beraktivitas di tempat kejadian perkara (TKP). Oleh karena itu, Winarno mengaku masih akan melakukan pemeriksaan ahli terkait kasus tersebut.
“Makanya kita nyoba (meminta keterangan) ahli untuk menentukan (kasus) itu,” ucap Winarno.
Baca Juga: Soal Perkembangan Kasus Penambang Tewas di PETI Dengilo, Ini Penjelasan Kapolres Pohuwato
Baca Juga: Penjelasan Kapolres Pohuwato Soal Perkembangan Kasus Penambang Tewas di PETI Dinilai ‘Bertele-tele’
Baca Juga: Kasus Penambang Tewas di PETI, Kapolres Pohuwato: Kita Masih Minta Keterangan Ahli
Untuk mengetahui perkembangan penanganan kasus tersebut, Kontras.id telah berupaya menghubungi Winarno via pesan whatsapp sejak Minggu 26 Mei 2024. Namun hingga berita ditulis, Selasa 28/05/2024, Winarno tidak kunjung membuka pesan tersebut.
Penulis Thoger