Example floating
Example floating
DaerahHukumPeristiwa

Kapolsek Paguat Ungkap Kronologi Penambang Tewas Tertimbun di PETI Dengilo

×

Kapolsek Paguat Ungkap Kronologi Penambang Tewas Tertimbun di PETI Dengilo

Sebarkan artikel ini
PETI Pohuwato
Alat berat jenis ekskavator sedang melakukan penggalian jasad korban yang tertimbun material tambang di PETI Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato,(Foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Kapolsek Paguat, Iptu Barthel Tamboto mengungkapkan kronologi seorang penambang yang tewas tertimbun material tambang di pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Kamis 11/042024.

Barthel menjelaskan, kejadian naas yang menimpa korban Supriyanto Mohamad (22) warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo terjadi pada Pukul 19.00 WITA.

“Kronologis kejadian menurut saksi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara), saat itu ,bahwa dirinya bersama-sama dengan korban melakukan pencarian emas (kabilasa) bersama 2 Orang lainnya,” jelas Barthel via pesan whatsapp.

“Namun dirinya (saksi) tidak mengenal 2 orang lainnya (yang bekerja dengan mereka) tersebut,” sambung Barthel.

Baca Juga: PETI di Pohuwato Kembali Menelan Korban, Seorang Penambang Diduga Tewas Tertimbun

Barthel mengatakan, menurut keterangan saksi mereka sepakat untuk membuat lobang rayapan di lokasi pertambangan emas ilegal milik Midun Latif.

“Mereka berempat sepakat membuat lobang rayapan di lokasi milik dari midun latif, secara bergantian,” kata Barthel.

Hingga sekitar Pukul 18.00 WITA, kata Barthel, tibalah giliran korban untuk memasuki lobang rayapan tersebut.

“Tiba- tiba kurang lebih 1 jam korban berada didalam lobang, terdengar suara gemuruh dari atas mereka yang berupa longsoran tanah,” terang Barthel.

“Saksi sempat memanggil-manggil nama korban, namun tidak ada respon, sehingga nya longsoran tersebut menutupi lobang,” lanjut Barthel.

Barthel mengungkapkan bahwa saksi bersama dua temannya yang selamat sempat berusaha menolong korban dengan cara menggali timbunan longsor. Namun, longsor kembali terjadi untuk kedua kalinya.

“Seketika mereka (saksi dan dua temannya) berusaha menyelamatkan korban, namun naas longsoran ke 2 terjadi dan kali ini lebih besar. Hingga saksi pun berlari menghindari longsoran berupa batu dan tanah,” tandas Barthel.

Menurut informasi yang diterima Kontras.id, Sekitar pukul 21:00 WITA korban berhasil dievakuasi dengan kondisi tidak bernyawa lagi dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator.

Penulis Thoger
Share :  
Example 120x600