Kontras.id, (Gorontalo) – Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato kembali menelan korban. Kali ini terjadi di pertambangan emas ilegal di Desa Popaya, Kecamatan Dengilo.
Informasi yang terima Kontras.id, korban adalah Suprianto Mohamad alias Oyi. Korban diduga tewas tertimbun material tambang di Desa Karya Baru, Kamis 11/04/2023.
Korban yang merupakan warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo tersebut kabarnya sedang beraktivitas di lokasi tambang emas milik Midun Latif di Desa Popaya.
Naasnya, sekitar puku 19:00 WITA, Korban tewas tertimbun bekas longsoran galian material pertambangan. Sekitar pukul 21:00 WITA korban berhasil dievakuasi dengan kondisi tidak bernyawa lagi atau meninggal dunia.
Menurut informasi, kronologinya berawal dari korban bersama tiga orang temannya sesama penambang sedang membuat lobang rayapan di lokasi tambang milik Midun Latif.
Korban bersama teman-temannya melakukan pekerjaan dengan cara bergantian. Tiba-tiba pada Pukul 18.00 WITA terjadi longsor menimpa korban yang saat itu berada di dalam lubang. Sementara tiga temannya berada di luar lubang berhasil menyelamatkan diri.
Setelah terjadi longsor, teman-taman korban berusaha menggali tanah yang menutup lubang untuk menyelamatkan korban yang masih tertimbun di dalam lubang. Korban berhasil dievakuasi pada Pukul 21:00 WITA dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator.
Kapolsek Paguat, Iptu Barthel Tamboto saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat.
“Sudah dibawa ke puskes dan setelah dari puskes, sudah di bawa keluarga korban ke mananggu,” ungkap Barthel via pesan whatsapp.
Penulis Thoger
