Kontras.id, (Gorontalo) – Aktivis Rifky Gobel mendesak agar Polda Gorontalo segera menangkap Marten Basaur, pengusaha tambang ilegal yang baru-baru ini berani membentak Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi.
Kejadian adu mulut bermula ketika Satreskrim Polres Boalemo melakukan penertiban terhadap tambang ilegal yang dikelola oleh Marten Basaur. Bukannya kooperatif, Marten malah menunjukkan sikap tidak menghormati aparat penegak hukum dengan membentak Kapolres Boalemo.
Rifky menilai, Marten tidak hanya melanggar hukum dengan kegiatan tambang ilegalnya, tetapi juga berani menghina institusi kepolisian yang seharusnya dihormati.
Rifky menegaskan bahwa tindakan Marten tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Saya rasa tidak ada tempat untuk orang-orang seperti Marten Basaur di Gorontalo. Jika sampai aparat penegak hukum diperlakukan seperti itu, bagaimana kita bisa berharap ada rasa hormat terhadap hukum di sini?” tegas Rifky kepada Kontras.id, Sabtu 07/06/2025.
Baca Juga: Marten Basaur Bilang Diamnya Kapolda Petanda Terima Upeti
Rifky juga menyindir sikap diam yang ditunjukkan oleh Kapolda Gorontalo, Irjen Pol R. Eko Prasetyo. Menurut Rifky, diamnya Kapolda Gorontalo hanya memperburuk citra kepolisian di mata masyarakat.
“Marten dengan terang-terangan menghina institusi kepolisian, tapi Kapolda Gorontalo justru diam saja. Ini adalah indikasi bahwa hukum hanya berlaku untuk yang lemah, sementara yang kuat bisa bebas,” sindir Rifky.
Rifky mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi pihak kepolisian untuk tidak menindak tegas Marten Basaur, terutama setelah tindakan penghinaan yang telah dilakukannya.
“Penghinaan terhadap aparat adalah penghinaan terhadap seluruh sistem penegakan hukum. Harus ada tindakan yang tegas untuk menunjukkan bahwa hukum itu adil,” ucap Rifky.
Baca Juga: Aktivis Gorontalo Sindir Kapolda Soal Adu Mulut Kapolres dan Pengusaha PETI
Aktivis ini juga menyampaikan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap tambang ilegal, yang sering kali merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan alam.
“Marten Basaur mungkin merasa kebal hukum, tapi kita tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut. Jika tidak ada tindakan, kita akan terus melihat penurunan kepercayaan masyarakat terhadap aparat,” kata Rifky.
Rifky menyamapaikan bahwa dirinya tidak hanya berbicara soal penertiban tambang ilegal, tetapi juga menyoroti perlunya kepolisian untuk menjaga martabatnya.
“Jika kita diam terhadap penghinaan seperti ini, kita tidak hanya merusak hukum, tetapi juga merusak citra kepolisian itu sendiri. Kita harus tegas dalam menegakkan hukum, tidak ada tempat untuk yang kebal hukum,” ujar Rifky.
Baca Juga: Klarifikasi Kapolres Boalemo terkait Kontroversi Video Adu Mulut dengan Penambang Ilegal
Tindakan Marten Basaur yang berani memperlakukan aparat penegak hukum seperti itu, menurut Rifky, adalah bukti bahwa hukum di Gorontalo tidak berjalan seimbang.
“Kalau pengusaha ilegal bisa seberani itu, lalu bagaimana dengan masyarakat kecil yang tidak punya suara? Kami berharap, agar kepolisian segera mengambil langkah tegas dengan menangkap Marten Basaur untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.” tandas Rifky.
Baca Juga: Video Adu Mulut Kapolres Boalemo dan Pelaku PETI Viral, Nama Kasubdit Tipiter Disebut
Hingga berita ini ditulis, Kontras.id masih berupaya meminta tanggapan dari Polda Gorontalo.