Example floating
Example floating
DaerahHeadlinePeristiwa

Warga Kecelakaan di Proyek Irigasi Pone, Aktivis-Mahasiswa Datangi Polres Gorontalo

×

Warga Kecelakaan di Proyek Irigasi Pone, Aktivis-Mahasiswa Datangi Polres Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Polres Gorontalo
Sejumlah aktivis dan mahasiswa berpose di depan Polres Gorontalo usai bertemu anggota Satlantas, Kamis 7 November 2024,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Sejumlah aktivis dan mahasiswa mendatangi Polres Gorontalo untuk mempertanyakan penanganan kasus kecelakaan yang diduga akibat material proyek irigasi di Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Kamis 07/11/2024.

Kecelakaan tersebut menimpa seorang warga Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Albert Puasa yang akrab dipanggil Ka Abe. Ka Abe mengalami kecelakaan saat melintasi proyek tersebut. Korban mencoba menghindari material proyek yang terhampar di jalan. Namun, usahanya justru berakhir naas ketika ia terperosok ke lubang hingga terjatuh dari motornya.

Aktivis Gorontalo, Andi Taufik didampingi Ketua Dema Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Ahmad Rayan Mamonto, Ketua Umum Komisariat IAIN Alfitra Nalole, dan Ketua PMII Rayon Febi menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Menurut Andi Taufik, kedatangan mereka ke Polres Gorontalo untuk memastikan apakah Satuan Lalu Lintas (Satlantas) sedang mengusut kecelakaan tersebut atau tidak.

“Kami ingin mendapatkan penjelasan langsung mengenai tanggapan pihak berwenang atas insiden ini,” kata Andi kepada awak media.

Andi menyampaikan bahwa keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Kasat Intel dan Kasat Lantas Polres Gorontalo belum dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan para pejabat kepolisian tersebut sedang bertugas mengamankan aksi di depan Polda Gorontalo pada waktu yang bersamaan.

“Kami hanya berhasil bertemu dengan salah satu anggota Satlantas, namun belum mendapatkan informasi yang jelas. Jika Satlantas belum memiliki laporannya, kami siap melaporkan insiden tersebut,” jelas Andi.

Baca Juga: Tak Dipasang Peringatan, Proyek Irigasi Pone Makan Korban Pengendara Motor

Andi dan rekan-rekannya menekankan bahwa mereka akan terus mengawal dan mengawasi proses hukum agar peristiwa ini tidak diabaikan.

“Kami berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan serius untuk menyelidiki apakah material proyek irigasi di Desa Pone benar-benar menjadi penyebab kecelakaan tersebut,” tegas Andi.

Sementara itu, Ketua Dema Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN, Ahmad Rayan Mamonto menegaskan bahwa kehadiran mereka bukan untuk mengganggu proses kepolisian, melainkan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang menjadi korban.

“Kami ingin kepastian hukum yang jelas, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang,” ujar Ahmad.

Ketua Umum Komisariat IAIN, Alfitra Nalole mengungkapkan bahwa korban kecelakaan mengalami luka serius diduga akibat material proyek yang dinilai tidak aman.

“Insiden ini memunculkan pertanyaan besar mengenai keselamatan proyek irigasi yang sedang berlangsung, yang seharusnya memperhatikan keamanan warga sekitar,” kata Alfitra.

“Bahkan menurut informasi yang kami terima, korban sudah 10 hari lebih belum bisa beraktivitas akibat luka yang dideritanya,” sambung Alfitra.

Baca Juga: Warga Kecelakaan di Proyek Irigasi Pone, Aktivis Desak APH Panggil Dinas PUPR dan

Kepolisian diharapkan dapat bertindak cepat atas kasus tersebut, sehingga pihak yang bertanggung jawab bisa ditindak secara hukum.

“Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat setempat, terutama terkait dengan keamanan proyek-proyek yang ada di lingkungan warga,” ujar Ketua PMII Rayon, Febi.

“Kami akan melibatkan lembaga-lembaga lain agar kasus ini mendapatkan sorotan lebih luas, sehingga menjadi pelajaran bagi pelaksanaan proyek serupa di seluruh wilayah Gorontalo,” tandas Febi.

Hingga berita ditulis, Kontras.id masih berupaya meminta tanggapan pihak kepolisian.

Share :  
Example 120x600