Example floating
Example floating
DaerahHeadlineOlahraga

Tim Gorontalo U-17 ke Piala Soeratin Dituding Amburadul

×

Tim Gorontalo U-17 ke Piala Soeratin Dituding Amburadul

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi yang mengambarkan situasi tim sepak bola U-17 yang sedang mempersiapkan diri dengan kondisi yang tidak optimal,(foto dok. AI/Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Persiapan tim sepak bola utusan Provinsi Gorontalo untuk ajang Piala Soeratin U-17 yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, termasuk kalangan aktivis.

Tim ini dinilai tidak siap dan jauh dari standar yang seharusnya diterapkan.

Iwan Miu, aktivis Gorontalo mengungkapkan bahwa Pemerintah Gorontalo terkesan abai dan tidak serius dalam mempersiapkan tim untuk turnamen bergengsi tersebut.

“Kami melihat persiapan tim ini asal-asalan dan jauh dari kata layak. Bahkan, pemain yang diutus hanya berjumlah 14 orang. Lima pemain lainnya gagal memenuhi syarat administrasi PSSI,” ujar Iwan kepada awak media, Selasa 17/12/2024.

Iwan Miu
Iwan Miu, Aktivis Gorontalo,(foto Istimewa).

Menurut Iwan, pengiriman tim tersebut lebih didorong untuk menghindari sanksi dari PSSI daripada menciptakan persaingan kompetitif. Jika Gorontalo tidak mengirim tim, kata Iwan, maka daerah ini terancam sanksi larangan tampil di turnamen serupa di masa mendatang.

“Para pemain bercerita, jika tim tidak dikirim, Gorontalo akan mendapat sanksi. Ini jelas menunjukkan kurangnya persiapan serius dari pihak terkait,” kata Iwan.

Selain jumlah pemain yang tidak memadai, masalah administrasi juga menjadi sorotan. Kesalahan dalam proses verifikasi dokumen pemain dinilai sebagai bentuk kelalaian fatal yang mencoreng nama baik daerah.

“Kesalahan administrasi seperti ini sangat memalukan. Banyak pemain muda berbakat dari Gorontalo akhirnya tidak bisa ikut berlaga di ajang nasional hanya karena kelalaian dalam mempersiapkan berkas,” ucap Iwan.

Iwan menilai bahwa kejadian ini mencerminkan lemahnya sistem pembinaan dan manajemen olahraga di Gorontalo. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah daerah dan KONI Gorontalo untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengurus sepak bola serta panitia seleksi.

“Ke depan, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap pejabat dan panitia yang terlibat. Jangan sampai hal-hal sepele seperti ini membuat nama baik Gorontalo tercoreng di tingkat nasional,” tegas Iwan.

Iwan mengatakan bahwa kritik yang ia sampaikan ini juga mewakili kekecewaan masyarakat Gorontalo yang tinggal di luar daerah. Mereka merasa citra Gorontalo sebagai salah satu daerah dengan potensi olahraga yang besar kini tercoreng akibat buruknya manajemen tim.

“Kami yang berada di luar daerah sangat malu. Nama baik Gorontalo harus dijaga, terutama dalam ajang olahraga bergengsi seperti Piala Soeratin ini. Kalau seperti ini justru bikin malu daerah,” tandas Iwan.

Sebagai informasi, Piala Soeratin U-17 adalah kompetisi sepak bola tingkat nasional yang diikuti tim-tim dari berbagai provinsi. Turnamen ini menjadi ajang pembinaan penting bagi para pemain muda berbakat di Indonesia.

Hingga berita ini ditulis, Kontras.id masih berupaya meminta tanggapan dari pihak PSSI Gorontalo dan Dinas terkait mengenai permasalahan ini.

Share :  
Example 120x600