Kontras.id, (Gorontalo) – Terkait kabar adanya surat pengajuan permohonan pengunduran dirinya dari jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo ke Bupati Gorontalo, dibenarkan oleh Hadijah U. Tayeb.
Hadijah mengatakan, keinginan untuk mundur dari jabatan Sekda sudah sejak dua tahun lalu telah dibicarakannya bersama Bupati Nelson Pomalingo. Alasan dia mundur, karena mulai tidak fit lagi dalam menjalankan tugas.
Baca Juga : Dinilai Penghalang Karir Pejabat Lainnya, Stafsus Desak Bupati Ganti Sekda Kabgor
“Saya rasa kesehatan saya mulai tidak fit lagi, maka saya minta pindah. Jadi saya tidak mundur (sebagai Aparatur Sipil Negara), tapi minta pindah ke jabatan Eselon II lainnya,” kata Hadijah kepada sejumlah awak media di Rumah Jabatannya, Minggu 20/2/2022.
Hadijah menegaskan, hingga hari ini dirinya tetap loyal terhadap Bupati Gorontalo. Ia mengaku, selama menjabat Sekda Kabupaten Gorontalo seluruh pekerjaannya tuntas dan tidak terbengkalai.
“(Selema menjabat) saya tidak pernah kles (berbeda pendapat atau ribut) dengan bupati karena pekerjaan. Dia (bupati) nyaman-nyaman saja, karena sudah memahami. Saat minta pindah, beliau meminta saya untuk menuntaskan seluruh pekerjaan yang nantinya akan ditingkatkan,” tegas Hadijah.
Baca Juga : Sekda Kabgor Mengundurkan Diri, Apa Karena Desakan Mansir Mundeng?
Hadijah mengungkapkan, terkait permintaan untuk pindah ke jabatan tinggi pratama lainnya sudah dikomunikasikan dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Kata Hadijah, KASN tak ingin pengundurannya hanya karena politik atau tekanan lainnya tetapi murni karena alasan kesehatan.
“KASN telah memberikan rekomendasi ijin untuk saya berpindah tugas dijabatan pratama tinggi lainnya, tentu semua tahapan proses pindah saya ini selalu dikomunikasikan dengan Bupati,” ungkap Hadijah.
Hadijah menyampaikan, alasan lain dirinya mundur karena akan menghadapi tahun politik yang harus dihadapi dengan energi yang besar bagi seorang Sekda. Menerut Hadijah, jika proses pergantian Sekda harus menunggu masa pensiunnya 2023 maka Sekda yang baru bisa saja kesulitan dalam menghadapi tahun politik 2024.
“Sebab baru saja beradaptasi dengan tugas berat sebagai Sekda, sudah diperhadapkan pada kondisi Pemilu yang butuh ekstra tenaga dan pikiran. Saya tidak ingin itu terjadi kepada rekan-rekan saya di pemerintahan,” ucap Sekda.
Baca Juga : Dikaitkan Dengan Pemunduran Sekda Kabgor, Mansir : Itu Permintaan Sendiri
Hadijah menambahkan, siapapun yang nantinya menggantikan posisinya, harus bisa mengemban amanah itu dengan baik. Harus mampu membentengi setiap kebijakan dengan aturan yang benar.
“Jadi siapapun yang terpilih Sekda nanti, itu merupakan hak mutlak pimpinan. Karena selama ini telah berjalan proses kaderisasi, sehingga banyak pejabat yg layak berdasarkan kepangkatan, kinerja maupun administrasi lainya. Kami menganggap bahwa jabatan adalah pekerjaan, bukan karena ambisi. Amanah dan tanggung jawab harus ditunjukkan,” pesan Hadijah
“Jika nanti sudah ada Sekda baru, maka saya siap membantu dengan sepenuh hati dan berbagi pengalaman apabila dibutuhkan Pimpinan,” tandas Hadijah.
Penulis : Thoger
Comments 1