Kontras.id (POHUWATO) – Kinerja salah satu calon wakil bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, selama menjabat beberapa periode di DPRD kabupaten Pohuwato maupun DPRD provinsi Gorontalo menjadi sorotan publik. Karena dinilai tak mampu memenuhi janji-janji politik, maupun menuntaskan persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat Pohuwato.
Hal ini sebagaimana terungkap pada debat Wakil Bupati Pohuwato tahun 2020 yang diselenggarakan di Gorontalo Convention Center, Kota Gorontalo, Sabtu (21/11/2020) malam.
Dibuka dari pertanyaan Cawabup nomor urut 1, Zairin Maksud, yang mempertanyakan persoalan masyarakat di kecamatan Popayato yang tak kunjung selesai.
“Sampai dengan saat ini mereka mengeluh tentang HGU, sampai dengan saat ini mereka mengeluh tentang kelapa sawit, tentang plasma,” ujar Zairin.
“Kemarin 3 periode di DPRD, bahkan pernah menjadi Ketua DPRD kabupaten Pohuwato. Untuk provinsi ibu sudah dua periode. Tidak sempat ada realisasi padahal ibu adalah wakil rakyat, dipilih oleh rakyat Pohuwato,” tambahnya.
Tak sampai disitu, cawabup nomor urut 2, Miswar Yunus pun mempertanyakan tentang janji-janji politik Suharsi Igirisa pada saat mencalonkan diri di Pemilihan Legislatif. Yang sampai sekarang belum juga terealisasikan.
“Waktu itu ibu ada di desa Popayato, mengatakan jalan akan kami tambahkan. Waktu ibu mencalonkan anggota dewan kemarin. Jalan akan ditambahkan satu meter ke kiri satu meter ke kanan. Dan sekarang ibu mencalonkan diri sebagai wakil bupati,” ungkap Miswar yang juga adalah warga Popayato itu.
Hal ini pun menjadi sorotan publik. Pada kolom komentar Debat Cawabup Pohuwato yang disiarkan secara langsung melalui media sosial Facebook, nampak masyarakat yang sudah kesal dengan janji-janji politik.
“Lebih berpihak berarti masih janji, selama jadi aleg kemarin ngapain aja,” ungkap salah satu masyarakat dengan nama akun Said.
Menanggapi hal tersebut, Suharsi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berjanji dengan masyarakat.
“Mohon maaf kami tidak pernah ada janji-janji dengan masyarakat. Kalau kami banyak janji dengan masyarakat maka kami tidak terpilih terus menerus. Yang sejak anggota DPRD Boalemo, Pohuwato 2 periode, dan provinsi 2 periode,” tegasnya.
Mengenai persoalan lahan HGU, Suharsi mengatakan bahwa hal tersebut masih perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut
“Mana yang masih layak dan mana yang sudah tidak layak. Artinya mana yang masih layak dilanjutkan dan mana yang sudah tidak layak diberikan ke HGU,” ungkapnya.
“Alhamdulillah kemarin saat kami menjadi wakil rakyat kami sempat membebaskan lahan HGU yang kini dibangun kantor Camat dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Penulis : Hitler Simanungkalit Redaktur : Anas Bau
