Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua Komisi I DPRD KabupatenGorontalo, Syarifudin Bano menilai, kebijakan pemerintah Provinsi Gorotalo untuk mendukung hasil pertanian tidak serius.
Hall itu kata Syarifudin, dapat dilihat dari himbauan Pemprov agar para pedagang tidak memasukan bahan pertanian dari luar daerah. Menurut Syarifudin, jika Pemrov serius mendukung para petani maka kebijakannya lebih tergas.
“Berani ada beras dari luar daerah masuk di perbatasan harus ditangkap, itu baru namanya peduli terhadap petani lokal,” kata Syatifudin, Senin 23/08/2021.
“Ini ngomong dukung petani, kebijakan hanya menghimbau agar tidak memasukan bahan dari luar daerah. Coba mengeluarkan kebijakan harus tegas, agar produksi lokal terserap dan para petani kita sejahtera,” sambung Syarifudin.
Syarifudin mangukapkan, hal serupa juga terjadi pada petani unggas. Hasil ternak mereka tidak terserap oleh pasaran, karena pasar di Gorontalo dikuasai oleh unggas-unggas dari luar daerah.
“Mereka sudah mengadu ke Komisi ll DPRD Provinsi terkait kondisi ini, pasar kita dikuasai unggas dari luar daerah. Padahal sesuai presentasi mereka, unggas lokal mencukupi kebutuhan pasar kita,” terang Syarifudin.
“Bahkan ada 2 juta unggas yang beredar di daerah ini, namun tidak terserap oleh pasar karena pasar kita dikuasai oleh unggas-unggas dari daerah tetangga,” tutur Aleg Demokrat ini.
Ia meminta Pemprov mengeluarkan kebijakan tegas, seperti surat pelarangan bagi bahan pangan luar daerah yang masuk ke Gorontalo.
“Seharusnya pemerintah provinsi mengeluarkan surat, perintahkan sama dengan melarang rakyat yang tidak divaksinasi untuk masuk ke Gorontalo,” tandas Aleg Dapil Boliyohuto Cs ini.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau
