Kontras.id, (Gorontalo) – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi, tampaknya enggan memberikan komentar terkait perkembangan penyelidikan kasus para pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato.
Kasus ini menjadi sorotan setelah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo melaporkan sejumlah pelaku yang diduga beraktivitas di tiga lokasi pertambangan emas ilegal ke Polda beberapa waktu lalu.
Tiga lokasi tersebut, diantaranya di Desa Balayo Kecamatan Patilanggio, Desa Hulawa Kecamatan Buntulia, Desa Karya Baru dan Popaya Kecamatan Dengilo.
Aktivis Rifky Gobel sebelumnya mempertanyakan lambannya penanganan kasus ini, terutama setelah laporan BEM Provinsi Gorontalo sudah masuk ke tahap penyelidikan. Namun, hingga saat ini, perkembangan penyelidikan belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Beberapa pejabat BEM yang terlibat dalam pelaporan kasus ini telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, tetapi tak ada kabar lebih lanjut tentang pelaku atau langkah hukum yang akan diambil oleh Polda Gorontalo.
Baca Juga: Datangi Polda Gorontalo, BEM Provinsi Laporkan Sejumlah Pelaku PETI di Pohuwato
Baca Juga: Diperiksa Selama 3 Jam Terkait Pelaku PETI Pohuwato, Ini Penjelasan Man’uth Ishak
Kapolda Gorontalo sejauh ini sepertinya memilih diam. Saat diminta tanggapan oleh Kontras.id melalui pesan WhatsApp sejak Kamis, 17 Oktober 2024, hingga Jumat, 18 Oktober 2024, Irjen Pudji Prasetijanto Hadi belum merespons.
Sebelumnya, Aktivis Rifky Gobel meminta Polda Gorontalo untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku PETI yang diduga merusak hutan dan lingkungan di Kabupaten Pohuwato.
Menurut Rifky, laporan terhadap para pelaku sebenarnya sudah masuk tahap penyelidikan. Bahkan, beberapa pejabat BEM yang terlibat dalam pelaporan ini telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Laporan BEM Soal Pelaku PETI di Pohuwato, Aktivis: Apa Kabar Polda Gorontalo?
Namun, sayangnya, kata Rifky, hingga saat ini tidak ada perkembangan signifikan terkait penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Gorontalo.
“Kami sangat berharap Polda Gorontalo menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah ini. Jangan sampai ada kesan bahwa kasus perusakan lingkungan ini diabaikan,” ujar Rifky kepada Kontras.id, Rabu 16/10/2024.
