Kontras.id, (Gorontalo) – Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi mengaku telah menyurati Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo meminta pembentukan tim terpadu untuk menertibkan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato. Hal ini untuk menindak tegas para pelaku usaha PETI yang bandel.
Pudji menegaskan, pihaknya telah membawa permasalahan pertambangan emas ilegal di Kabupaten Pohuwato ke rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo.
“Hal ini sudah saya bawa ke forkopimda provinsi. Saya buat surat ke gubernur untuk dibentuk tim terpadu penertiban PETI di Pohuwato. Hari senin (20 Mei 2024) kemarin sudah dilaksanakan rakor (rapat koordinasi) oleh gubernur,” tegas Pudji saat dimintai tanggapannya soal para pengusaha PETI yang bandel via pesan whatsapp, Rabu 22/05/2024.
Baca Juga: Kapolres Pohuwato Dinilai Takut Terhadap Pengusaha PETI, LPGo: Atau Jangan-jangan Ikut Main?
Baca Juga: PETI Kembali Beraktivitas, Kapolres Pohuwato Sebut Para Penguasa Tambang Ilegal Bandel
Pudji mengungkapkan, seluruh Forkopimda yang hadir pada rapat tersebut menyetujui sarannya untuk membentuk tim terpadu penertiban.
“Hasil rapat, alhamdulillah sudah setuju dengan surat saya ke gubernur untuk bentuk tim terpadu. Untuk waktu (pembentukan tim), mungkin bisa konfirmasi ke pemda provinsi mas. Kalau saya, lebih cepat lebih baik,” ucap Pudji.
Untuk menjaga kerusakan lingkungan dan hutan yang ada di Gorontalo, kata Pudji, butuh sinergi semua pihak.
“Semua harus sinergi dalam menjaga lingkungan dan hutan yang ada di Gorontalo,” tandas Pudji.
Baca Juga: Tambang Emas Ilegal di Pohuwato Kembali Beraktivitas Pasca Diterbitkan Aparat Kepolisian
Baca Juga: Amankan 2 Alat Berat di PETI Dengilo, Kapolres: Tidak Menambang, Hanya Diperbaiki
Sebelumnya, sejumlah lokasi PETI di Kabupaten Pohuwato kembali beraktivitas meski sempat dilakukan penertiban oleh aparat kepolisian Polres setempat beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Kapolres Pohuwato, AKBP Winarno menegaskan bahwa para pengusaha tambang emas ilegal diwilayahnya bandel dan nakal.
“Para pengusaha bandel dan nakal mencari kesempatan tidak pernah sadar apa yang sudah dilakukan,” tegas Winarno kepada Kontras.id via pesan whatsapp, Selasa 21/05/2024.
Penulis Thoger
