Kontras.id, (Gorontalo) – Sebelum pelaksanaan Pembahasan Terkait KUA PPAS, Anggota DPRD Kota Gorontalo Rolly Kadullah, mengagendakan Reses di daerah pemilihan (Dapil) 4 Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
Dari reses tersebut, Rolly mengaku mendapat berbagai macam keluhan, diantaranya menyangkut insentif RT-RW.
Rolly mengatakan, hasil studi bandingnya di Kota Manado dan Bitung, dirinya mendapati bahwa pembayaran insentif RT-RW di Kota Gorontalo sangat jauh berbeda dengan apa yang diberikan oleh pemerintah di dua kota itu.
“Kalau di Kota Manado RT-RW menerima insentif itu kurang lebih 5 juta rupiah, sedangkan untuk Kota Bitung kurang lebih 3.5 juta. Sehingga untuk perbandingannya sangat jauh berbeda dengan apa yang diterima oleh RT_RW di Kota Gorontalo,” ucap Rolly, Kamis 12/10/2023.
Disamping itu, Aleg Dari Fraksi PPP DPRD Kota Gorontalo ini mengaku, jika dibandingkan tentunya sangat jauh berbeda. Seharusnya, menurut Rolly, jumlah yang diberikan kepada para RT_RW itu setiap tahunnya bisa meningkat dibandingkan dengan saat ini yang kurang lebih Rp 225 ribu rupiah.
“Kalau boleh kami sarankan mereka bisa menerima Rp 1.5 juta, karena RT-RW juga memiliki peran penting serta merupakan ujung tombak pemerintah sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, baik dalam urusan administrasi data, pajak, serta lain sebagainya,” ujar Rolly.
“Agar hal ini bisa digarisbawahi oleh pemerintah Kota, tentunya saya akan menitikberatkan pada pembahasan APBD induk tahun 2024 di dalam memperjuangkan insentif RT-RW di Kota Gorontalo,” tandas Rolly.
Penulis Fahrun Paramata
