Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Irman Mooduto mengatakan, jembatan penghubung di perbatasan Desa Huntulohulawa dan Desa Upomela, Kecamatan Bongomeme yang putus akibat luapan air sungai mempengaruhi aktivitas masyarakat di wilayah itu.
Imran mengungkapkan, akibat peristiwa warga yang hendak keluar masuk ke wilayah tersebut harus lebih berhati–hati.
“Jembatan rusak total saat Magrib (1/4/2023). Bagi masyarakat pelintas harus berhati-hati, karena mereka mungkin tidak tahu ada jembatan rusak. Namun yang lebih memprihatinkan untuk warga setempat, tidak ada jalan alternatif lain,” kata Irman, Minggu 02/04/2023.
Irman menyampaikan, sejak tahun 2022 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah melakukan survey kondisi jembatan tersebut. Namun, kata Irman, hal itu hanya sebatas peninjauan tanpa tindakan perbaikan
“Mereka Dinas PU-PR dan BPBD datang pada tahun akhir tahun kemarin, tapi hanya sekedar meninjau lokasi, tidak ada tindak lanjut,” ungkap Irman.
“Jelas aktivitas masyarakat terganggu, ekonomi terganggu, dan masih banyak lagi. Masyarakat tidak punya ada alternatif,” jelas Irman.
Irman menyampaikan, sejak awal masyarakat sudah menyampaikan kerusakan jembatan melalui aspirasi pada pelaksanaan reses anggota DPRD.
“Ini yang masyarakat khawatirkan, termasuk kami. Jika seandainya diperbaiki sejak awal mungkin tidak akan seperti saat ini. Saya berharap pemerintah segera turun tangan,” tandas Irman.
Sementara, petugas BPBD, Ihsan Isa membenarkan bahwa jembatan di perbatasan Desa Huntulohulawa dan Desa Upomela putus akibat luapan air sungai. Ihsan menjelaskan, tinggi jembatan tersebut diperkirakan sekitar 15 meter dengan panjang 20 meter.
“Benar ada jembatan putus di wilayah tersebut. Kami sudah menerima informasi, tim sudah diturunkan membantu masyarakat untuk membuat jalan darurat atau alternatif. Jalan yang dibuat agar dapat dilintasi oleh pejalan kaki,” tandas Ihsan.
Penulis Thoger