Kontras.id, (Gorontalo) – Tidak pernah mendapatkan bantuan, Akses jalan di Kelurahan Tilihuwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo hambat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat.
Kelurahan Tilihuwa sendiri memiliki lima dusun, dari lima dusun tersebut hanya ada dua dusun yang jalanya masih layak untuk dilalui, sisanya bahkan belum sempat mendapatkan sentuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo.
Abubah Pakulu (71), atau yang akrab di sapa Opa Abu, warga kelurahan tilihuwa tepatnya di dusun empat mengungkapkan sejak ia lahir tidak pernah melihat ada perbaikan jalan di dusunya.
“Dulu kampung ini masih gabung dengan kelurahan kayumerah, namun sampai kampung ini dimekarkan menjadi satu kelurahan tidak pernah ada bantuan jalan masuk di kampung ini,” jelas Opa abu kepada Kontras.id, Jumat 17/2/2023.
Bahkan sebagai seorang petani dan juga sebagai orang tua dilingkungan tersebut ia merasah risau dengan masa depan pendidikan anak-anaknya yang tidak bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi.
“Bahkan musim panen pun bisa jadi menyedihkan. Jika musim hujan tiba hasil pertanian tidak akan terjual, kalaupun terjual harganya turun pak, karena akses jalan yang sangat sulit untuk dilewati.” Keluh Opa Abu.
“Anu hasili donggomoali toleransialo, boanu walao jemembuto sikola, watiya demo mootoliango pak,” ungkap Opa Abu dengan bahasa asli gorontalo, yang artinya “untuk harga hasil pertanian yang dibawah masih bisa di toleransi, namun jika anak-anak putus sekolah dia akibatkan akses jalan yang tidak memadai dirinya merasakan sedih yang mendalam.”
Ditempat yang berbeda, warga Dusun Dua yang enggan disebut namanya mengatakan dengan hadirnya pabrik UD. CREDO atau yang kita kenal dengan Gudang Aqua menjadi maslah tersendiri.
“Sebelum adanya pabrik ini, akses jalan di dusun dua masih agak bagus untuk dilewati, namun setelah hadirnya pabrik malah membuat jalan tambah rusak, bahkan jika hujan turun motor dan bentor susah lewat pak,” keluhnya.
“Banyak mobil-mobil besar yang keluar dari pabrik itu, jika kami ambil contoh ada pengusaha kecil yang di dusun empat jika melihat ada jalan yang rusak langsung ditimbun, namun di perusahaan yang baru ini agak jarang kami lihat.” Tutupnya.
Dihubungi melalui via telepon Kepala Kelurahan Tilihuwa Djefri jahidi mengungkapkan, bahwa sudah membuat proposal ke pemerintah Daerah untuk bantuan jalan namun hasilnya masih nihil.
“Saya belum lama bertugas disini ada sekitar setahun lebih, namun untuk memperjuangkan bantuan jalan selalu saya lakukan, namun sampai saat ini belum dapat,” ungkapnya.
Terakhir dirinya berharap pada pemerintah Daerah agar bisa memperbaiki jalan ini, mengingat hanya itu akses satu-satunya untuk ke pusat kota.
Penulis Khalid Moomin