Kontras.id, – Tak Terima diperlakukan secara tak adil oleh Pimpinanya hingga diberhentikan sepihak sebagai karyawan. Sri Dewanty Hulalata, akhirnya menggugat Bank Mandiri KCP Telaga ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Gorontalo.
Disampaikan Sri Dewanti, pemecatan dirinya 14 Desember lalu tersebut dinilai tak wajar dan tidak sesuai dengan SOP Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebuah perusahaan. Mengingat, pemberhentian tersebut didasari oleh penilaian kinerja oleh Kepala Bank Mandiri KCP Telaga, Andi Teddy Aladryn Hadju yang dinilai tak objektif. PHK yang dilakukan pun, dirasa janggal karena selama bekerja sebagai teller, Sri justru dinilai berkinerja baik oleh rekan-rekan kerjanya.
Salah satu rekanya menyampaikan, Sri Dewanty justru tidak pernah melakukan pelanggaran, bahkan tidak pernah melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan perintah atasan.
“Justru dia saya lihat tidak pernah terlambat, selalu menyelesaikan pekerjaan. Sejauh ini sih tidak ada masalah, apalagi sampai melakukan penyalahgunaan. Sebagai rekan, saya merasa kinerjanya justru baik,” ungkap salah satu rekan Sri yang enggan disebutkan namanya.
Dengan PHK sepihak yang dilakukan Bank Mandiri pun. Sri Dewanti, mengaku sangat dirugikan dan diperlakukan sangat tidak adil. Terlebih, surat pemberhentian dirinya sudah diterbitkan sedari tanggal 13 Desember 2020 kemarin, dan baru diberitahukan pada tanggal 18 Desember.
“Tiba-tiba saya diberitahu kalau sudah ada surat pemberhentian pada tanggal 18, sementara surat itu terbit tanggal 13, saya pun masih kerja sebagaimana biasanya. Sekarang pemberhentian karena penilaian kinerja yang katanya buruk, saya sangat dirugikan. Persoalan ini juga sudah saya laporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Gorontalo,” ungkapnya.
Saat coba dionfirmasi, Kontras.id tak mendapatkan respon dari Kepala Bank Mandiri KCP Telaga, Andi Teddy Aladryn Hadju.
Penulis : Rolink
Editor Anaz
