Kontras.id (Pohuwato) – Calon wakil bupati (Cawabup) Pohuwato nomor urut 3 dari paket Ber-IMAN, Zunaidi Z. Hasan, mengajukan tantangan kepada para cawabup lainnya. Tantangan tersebut yakni tidak menggunakan teks pada debat tahap kedua nanti.
Debat kandidat jelas Zunaidi, sejatinya adalah ajang pembuktian yang sesungguhnya, tentang seberapa berkualitasnya para calon bupati maupun calon wakil bupati.
“Sehingga nantinya masyarakat bisa menilai seberapa jauh para calon memahami dan menguasai visi misi mereka dalam rangka membangun daerah Pohuwato ke arah yang lebih baik,” ujar Zunaidi.
Penggunaan teks pada debat, kata Zunaidi sah-sah saja, sepanjang itu digunakan untuk membaca data-data detail berupa angka-angka yang mungkin agak sulit untuk diingat.
“Namun ketika teks sering kali digunakan terutama dalam memaparkan gagasan maupun menjawab pertanyaan panelis atau pun calon lain itu kan agak aneh dilihat,” kata Zunaidi.
Seorang calon pemimpin menurut Zunaidi harusnya sudah siap secara lahir dan bathin. Dan mampu menerangkan kepada publik dengan jelas dan tegas tentang apa yang akan dilakukannya untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Jika hanya bergantung pada isi teks, maka bisa dipertanyakan lagi penguasaan calon tentang materi debat, visi-misi, serta gagasan dan konsep yang dimiliki dalam membangun daerah,” tutur Zunaidi.
“Saya pikir semua calon pasti menguasai visi misi mereka masing-masing. Karena visi misi yang lahir untuk kepentingan masyarakat pasti akan terus terpatri di dalam hati dan kepala para calon pemimpin itu sendiri,” sambung Zunaidi.
Debat tahap kedua Pilkada Pohuwato, akan diselenggarakan di Gorontalo Convention Center, Kota Gorontalo, pada Sabtu (21/11/2020) pukul 19.30 Wita. Pada debat kali ini akan mempertemukan para Calon Wakil Bupati Pohuwato yakni, Zairin T. Maksud, Mizwar Yunus, Zunaidi Z. Hasan, dan Suharsi Igirisa.
Penulis : Hitler Simanungkalit
Redaktur : Anas Bau
