Kontras.id (Gorontalo) – Ribuan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang atau UU Cipta Kerja yang berada di Simpang Lima Kota Gorontalo, sekitar pukul 15: 40 WIB, berujung Ricuh, Senin 12/10/2020.
Hal itu berawal dari massa yang mulai bergerak berjalan menuju arah Polda Gorontalo.
“Kalau pengen ceos, mari kita maju. Revlsuoi, revolusi, revolusi,” teriak massa.
Kepulan asap kehitaman pun beberapa kali terlihat membesar akibat aksi bakar ban yang dilakukan pendemo.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Gorontalo ini, seketika mulai menegang saat mobil waterkenon sudah mulai diarahkan ke mereka.
Kerusuhan mulai terjadi saat mobil water canon mulai menyemprotkan air ke arah massa aksi yang dorong-dorongan dengan pihak keamanan, dan akhirnya membuat aksi semakin tidak kondusif.
Alhasil pendemo pun ikut membalas tindakan penangkapan itu dengan melakukan pelemparan ke arah aparat.
Aksi pelemparan pendemo dibalas pula dengan lemparan serupa dari arah Jalan Cilamaya menuju kerumunan masa.
Massa berhamburan dan terbelah menjadi dua bagian, lari ke tiga arah penjuru. Sebagian berlari ke arah jalan Andalas, dan sebagian massa berpencar ke arah jalan menuju rumah sakit Islam, dan sebagian besar lari menuju jalan agus salim.
Penulis : Sarjan Lahay
Redaktur : Rollink Djafar
