Kontras.id (Pohuwato) – Calon bupati Pohuwato, Iwan Adam kembali harus menerima kenyataan pahit. Menyusul pemecatan yang dilakukan partai Golkar terhadap dirinya pada Rapat Pleno, Sabtu (10/10).
Pemecatan ini menjadi ujian kedua kalinya bagi Iwan Adam, setelah sebelumnya ia tidak diberikan rekomendasi dari partai Golkar untuk maju sebagai calon bupati Pohuwato.
Saat ditemui di kediamannya Senin (12/10), Iwan Adam mengatakan bahwa dirinya sudah menerima dengan ikhlas putusan partai yang telah membesarkan namanya tersebut.
“Sebagai kader yang telah 10 tahun bersama partai Golkar, dan tidak pernah membangkang terhadap perintah partai, saya menerima dengan lapang dan sabar apa yang telah menjadi putusan partai,” ujarnya.
Terkait dengan pemecatan tersebut, Iwan Adam mengaku kaget dan tidak menyangka hasil putusan partai Golkar pada rapat pleno. Mengingat selama ini ia selalu patuh dan tunduk pada perintah partai.
Sejak awal Iwan Adam telah mengikuti segala tahapan prosedur pencalonan bupati dari partai Golkar. Di mulai dari pleno PK penjaringan cabup/cawabup pilkada Pohuwato, yang diselenggarakan di Mangroove Eco Resort, Marisa (22/12).
Dimana Iwan Adam mendapatkan dukungan terbanyak dari para kader untuk direkomendasikan sebagai calon bupati dari partai Golkar. Hingga pada Musda ke-IV, DPD II Pohuwato, Iwan Adam satu-satunya kader yang direkomendasikan sebagai calon bupati.
Kemudian disusul oleh surat tugas dari DPP untuk mensosialisasikan diri sebagai calon bupati. Serta membangun komunikasi politik bersama partai lain.
Bermodalkan surat tugas, Iwan Adam langsung tancap gas mensosialisasikan dirinya sebagai calon bupati. Tak tanggung-tanggung, mantan ketua fraksi Golkar dan ketua komisi II DPRD itu pun berhasil memikat partai PKB dan PKS untuk berkoalisi bersama Golkar mengusung dirinya.
Namun di detik-detik terakhir, partai Golkar justru “berbelok”, dan malah merekomendasikan pasangan calon lain. Dengan memposisikan kadernya, Suharsi Igirisa, yang hanya menjadi papan dua (calon wakil bupati).
Hingga pada akhirnya Iwan Adam pun diusung oleh PKB dan PKS sebagai calon bupati Pohuwato, didampingi Zunaidi Z. Hasan sebagai calon wakil bupati.
“Saya diusung oleh PKB dan PKS karena memang kedua partai tersebut menilai saya pantas untuk maju sebagai calon bupati Pohuwato. Dan saya yang sejak awal sudah sangat siap untuk maju pun tak bisa menolak tawaran tersebut. Tujuan saya hanya satu, yakni untuk lebih mensejahterakan masyarakat kabupaten Pohuwato,” pungkasnya.
Editor: Rolink Djafar
Penulis : Hitler