Kontras.id, (Gorontalo) – Kritik tajam Ketua LSM GERHANA, Djabir Tangoi atau yang akrab disapa Om Babe, terhadap Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo terkait lampu jalan di Kampung Jawa, Kecamatan Limboto Barat (Limbar), Kabupaten Gorontalo yang sering padam di malam hari akhirnya membuahkan hasil.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, langsung merespons cepat dengan menginstruksikan jajarannya untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Langkah sigap ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, khususnya para pengguna jalan Trans Sulawesi di kawasan Limbar.
Masyarakat Limbar, yang selama ini mengeluhkan kondisi gelap akibat padamnya lampu jalan, akhirnya bisa bernapas lega. Perintah langsung dari Gubernur Gusnar Ismail memastikan bahwa lampu penerangan telah diperbaiki demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
Salah satu warga yang juga tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo, Ais Rahmola menyambut baik keputusan ini. Ia menilai bahwa kritik keras yang disampaikan Om Babe membuktikan kepedulian terhadap masyarakat pengguna jalan di Limbar dan bahkan masyarakat Kecamatan Tibawa secara lebih luas.
“Perlu dikasih jempol, karena dengan menghadapi lebaran Idul Fitri serta Lebaran Ketupat nanti, sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar lampu penerangan tersebut,” jelas Ais kepada awak media, Sabtu 29/03/2025.
Ais menilai bahwa keputusan cepat dari Gubernur sebagai bukti bahwa kritik yang membangun dapat membawa perubahan positif. Masyarakat pun berharap langkah seperti ini dapat terus berlanjut untuk mengatasi berbagai persoalan infrastruktur lainnya di Gorontalo.
Menurut Ais, dengan perbaikan lampu jalan tersebut diharapkan arus lalu lintas di kawasan Limbar menjadi lebih aman dan nyaman, terutama bagi pengendara yang melintas di malam hari.
“Hal ini juga menjadi contoh bagaimana peran aktif masyarakat dan organisasi sosial dapat membantu mendorong perubahan yang lebih baik di daerah ini,” ujar Ais.
Ais juga mengungkapkan rasa syukurnya atas tindakan cepat yang diambil oleh pemerintah. Ia berharap kritik dan saran dari masyarakat selalu didengar dan segera ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama.
“Kami juga meminta kepada Kadis Perhubungan 3 periode jangan hanya baik-baik dilaporkan ke pak gubernur alias asal Bapak senang (ABS), yang tidak baik juga dilaporkan supaya ditindak anjuti seperti lampu jalan limbar yang padam diera 3 Pj Gubernur yakni Ph Gubernur Hamka Hendra Noer, Ismail Pakaya Dan Salahudin,” tandas Ais.
