Kontras.id, (Gorontalo) – Puluhan mahasiswa dari Universitas Gorontalo menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo, Jumat 04/10/2024.
Mereka menuntut pencopotan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Sumanti Maku.
Aksi ini berlangsung damai namun tegas, dengan berbagai tuntutan yang disuarakan oleh para mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo.
Sekitar pukul 14.18 WITA, massa aksi tiba di Gedung DPRD dengan membawa berbagai spanduk dan poster yang mencerminkan tuntutan mereka.
Para mahasiswa menuntut agar DPRD Kabupaten Gorontalo mengeluarkan surat rekomendasi kepada Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Gorontalo, Syukri Botutihe, untuk segera mencopot Sumanti Manti dari jabatannya sebagai Kadis PMD.
Menurut pernyataan perwakilan mahasiswa, Kadis PMD dianggap melakukan tindakan yang tidak etis dengan meminta fasilitas kantor berupa iPhone 15 Pro kepada Direktur Bank Sulutgo (BSG).
Permintaan tersebut dinilai tidak pantas dan hanya bertujuan untuk memperkaya diri sendiri di tengah situasi di mana anggaran daerah seharusnya diprioritaskan untuk hal-hal yang lebih mendesak.
“Ini adalah contoh nyata penyalahgunaan wewenang, dan kami tidak bisa tinggal diam melihat hal ini terjadi,” tegas salah satu orator dari HMI.
Mereka menganggap bahwa tindakan ini mencederai kepercayaan publik terhadap pejabat pemerintah, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebijakan yang transparan dan berpihak kepada rakyat.
Para mahasiswa berharap DPRD Kabupaten Gorontalo segera merespons tuntutan mereka dengan serius. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak DPRD, mereka mengancam akan melanjutkan aksi mereka hingga tuntutan tersebut dipenuhi.
Hingga berita terbit, aksi damai masih sementara berlangsung.
