Kontras.id, (Gorontalo) – Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Daerah (AMMPD) Gorontalo mengadukan sejumlah penguasa tambang emas ilegal di Kabupaten Pohuwato ke Polda Gorontalo, Senin 20/05/2024.
Jendral Lapangan (Jendlap) AMMPD Gorontalo, Taufik Buhungo mengungkapkan, para penguasa yang diadukan ke Polda Gorontalo sebanyak 22 orang yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Pohuwato.
“Para pengusaha yang kami adukan ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pohuwato, diantaranya di Kecamatan Taluditi, Popayato, Bulawa dan Buntulia,” ungkap Taufik.
Taufik menegaskan, Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjadi permasalahan di kalangan publik khususnya masyarakat Kabupaten Pohuwato. Disisi lain, kata dia, masalah PETI sangat berdampak pada kerusakan lingkungan.
“Kini PETI tersebut sudah merebak dimana-mana yang pelakunya ada dari masyarakat lokal, ada juga dari luar masyarakat pohuwato, dan juga ada dugaan kuat yang di back-up oleh pihak oknum anggota kepolisian,” tegas Taufik.
Taufik menjelaskan bahwa aktifitas PETI telah mencemari lingkungan, dalam hal ini aliran air bersih yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saat ini sudah tidak bisa digunakan, karena air menjadi keruh bahkan tidak layak dipakai untuk mandi dan makan, bahkan mengakibatkan banjir dibeberapa wilayah dan merendam rumah warga terendam akibat resapan aliran sungai dari PETI Tersebut,” jelas Taufik.
“Olehnya kami berharap kepada Kapolda Gorontalo untuk menjadikan atensi khususnya kepada para pelaku PETI yang menggunakan alat berat jenis ekskavator,” tandas Taufik.
Penulis Thoger
