Example floating
Example floating
DaerahPendidikanTokoh

Kakak, Istri dan Ipar Jadi Pejabat, Rektor UNG Dinilai Bangun Dinasti

×

Kakak, Istri dan Ipar Jadi Pejabat, Rektor UNG Dinilai Bangun Dinasti

Sebarkan artikel ini
Universitas Negeri Gorontalo
Gedung Rektorat Universitas Negeri Gorontalo,(UNG),(foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Eduard Wolok diduga diam-diam membangun dinasti keluarga di kampus dengan julukan Unggul dan Berdaya Saing itu.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Koordinator Gorontalo Corruption Watch (GCW), Deswerd Zougira kepada Kontras.id, Minggu 31/12/2023. Deswerd mengungkapkan, pada pekan ketiga Desember kemarin Eduard menunjuk isteri tuanya Ceci Karim menjadi Dekan Fakultas Kedokteran tanpa proses pemilihan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 82 Tahun 2017 Tentang Statuta Universitas Negeri Gorontalo.

“Selain itu, Eduard juga mengangkat kakak iparnya, Wenny Dungga sebagai Dekan Fakultas Hukum. Padahal proses pemilihannya cacat hukum. Disebut cacat hukum karena proses pemilihan hanya diikuti sendiri oleh Wenny,” ungkap Deswerd.

Deswar mengatakan, Calon lain terpaksa mengurungkan niat ikut pemilihan Dekan Fakultas Hukum karena sudah beredar kabar bahwa Wenny Dungga yang nantinya akan ditunjuk sebagai dekan.

“Memang sempat ada penunjukan calon pendamping dari pimpinan fakultas sebagai syarat agar pemilihan sah, tetapi tidak ada yang bersedia. Sesuai Statuta diatas, pemilihan calon dekan minimal harus diikuti lebih dari dua calon,” tutur Deswerd.

Deswerd menyampaikan, tidak sampai disitu saja, Eduard juga mengangkat kakaknya, Tineke Wolok sebagai Kepala Badan Pengelola Usaha UNG. Tineke, kata Deswerd, adalah dosen tetap pada fakultas ekonomi dan juga merupakan istri Wenny Dungga.

“Padahal, jabatan Pengelola Usaha ini biasanya diisi pegawai administrasi bukan dosen,” terang Deswerd.

Deswerd menilai, pengisian jabatan di UNG yang dilakukan oleh Eduard Wolok merupakan bentuk nepotisme.

“Nepotisme terjadi karena rendahnya sistem kontrol di kampus dan orang-orang penjaga nilai di sana sudah pada diam. Sudah tidak ada lagi yang peduli,” kata Deswerd.

Deswerd berjanji akan menyurati dan meminta atensi Menteri Pendidikan dana Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim untuk melakukan evaluasi.

“Ini tidak boleh dibiarkan, harus disampaikan ke pak menteri,” tandas Deswerd.

Kontras.id telah menghubungi Rektor UNG, Eduard Wolok via pesan whatsapp untuk dimintai tanggapannya. Namun hinga berita terbit, awak media ini belum mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan.

Penulis Thoger
Share :  
Example 120x600