Kontras.id, (Gorontalo) – Aktivis Lingkungan, Anto Margarito mendesak Polda Gorontalo serius mengawasi lalu lintas barang ilegal batu hitam dan memperketat penjagaan di perbatasan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut).
Anto mengungkapkan, pihaknya menerima informasi bahwa para pengusaha batu hitam saat ini mulai memutar arah ke Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulut untuk meloloskan barang ilegal tersebut.
“Kemarin saya menerima informasi dari teman-teman di lapangan, ada tiga mobil dam truk bermuatan batu hitam diduga lolos dari perbatasan Bone Bolango dan Bolsel,barang ilegal ini melenggang bebas diduga kuat ada backup dari oknum aparat tertentu.”ungkap Anto, Rabu 08/11/2023.
“Sehingga saya meminta APH (aparat penegak hukum) baik Polda Gorontalo maupun Polres Bone Bolango untuk memperketat penjagaan di setiap perbatasan provinsi,” sambung Anto.
Anto mengatakan, saat ini para penguasa batu hitam ilegal diduga menggunakan mobil truk ekspedisi dan dam truk untuk mengangkut hasil tambang Suwawa Timur tersebut keluar dari Provinsi Gorontalo.
“Mungkin karena saat ini masih ribut-ribut, maka untuk mengeluarkan barang ilegal (batu hitam) tersebut dari Provinsi Gorontalo mereka menggunakan mobil truk ekspedisi dan dam truk. Sebab, baik pelabuhan Kota Gorontalo maupun pelabuhan Kwandang (Gorontalo Utara) saya yakin mereka tidak ingin ambil resiko,” kata Anto.
“Saya harap Kapolda Gorontalo dan Kapolres Bone Bolango memerintahkan anak buahnya yang bertugas di Perbatasan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara untuk memeriksa setiap dam truk dan mobil truk ekspedisi yang melintasi perbatasan sebagai bukti komitmen Kapolda,” tandas Anto.
Penulis Thoger
