Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua Fraksi Golkar-Hanura, DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar Mangopa menyesalkan ulah Kepala Sekolah di Salah satu SD di Limboto Barat SZ, kepada salah seorang siswanya.
Iskandar mengatakan, seharusnya guru menjadi pengajar yang perlu ditiru, bukan malah membuat siswa menjadi trauma akibat ulah guru itu sendiri.
“Sangat ironis memang jika memang benar apa yang dilakukan oleh seorang guru, guru itu seharusnya di gugu dan ditiru, tetapi anehnya kenapa bertindak sampai sejauh itu memukul siswa yang menyebabkan siswa tersebut trauma dan enggan ke sekolah lagi,” ungkap Iskandar, Minggu 01/10/2023.
Ia mengatakan, seorang guru itu harusnya bisa memberikan perlindungan yang aman disekolah, apalagi saat ini sudah ada UU perlindungan anak, jadi tidak boleh sembarang memukul anak.
“Seharusnya sebagai kepala sekolah memberikan contoh yang baik bukan main pukul, sampe putar tangan dan membuat anak trauma tidak mau masuk sekolah lagi,” ketus aleg tiga periode ini.
Ia menambahkan, persoalan ini akan ditindaklanjuti oleh komisi ll yang membidangi pendidikan. “Kita akan agendakan rapat dengar pendapat, terkait persoalan ini,” tandas Iskandar.
Terpisah, Kepala Sekolah SZ mengaku tidak memukul siswa tersebut, hanya menurunkan tangannya yang saat itu sementara upacar tetapi siswa tersebut melakukan penghormatan dengan tangan kiri.
“Makanya saya turunkan tangannya dan saya tidak memukul bahkan menampar sisa tersebut, tetapi yang berkembang saya memukuldan menampar,” ungkap SZ.
Ia menambahkan, dirinya kaget dengan informasi tersebut, karena dirinya tidak berpikir akan seperti ini.
“Saya tidak pernah memukul, bahkan setelah kejadian tersebut siswa itu masih masuk sekolah, jadi saya kaget seperti bangun dari mimpi setelah mendapatkan kabar ini,” tandas SZ.
Penulis Thoger
