Kontras.id, (Gorontalo) – Warga masyarakat Kabupaten Gorontalo tidak perlu malu menjad lulusan paket, baik itu pake A, B atau C. Ini dikatakan oleh Aleg Asni U Menu, saat menghadiri penerimaan ijazah bagi warga Kabupaten Gorontalo, akhir pekan kemarin.
Asni yang juga anggota komisi pendidikan mengatakan, pendidikan adalah hak dasar setiap individu. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengaksesnya dengan mudah, ada banyak faktor yang mempengaruhi akses pendidikan, termasuk faktor ekonomi, geografis dan sosial.
Ada banyak orang yang tidak mampu melanjutkan pendidikan formal setelah lulus SMP atau SMA, entah karena alasan finansial, keluarga, atau lainnya.
“Jadi warga Kabupaten Gorontalo tak usah malu untuk lanjut sekolah paket,” tutur Aleg tiga periode ini.
Srikandi dapil Limboto-Limboto barat ini menambahkan, sekolah paket adalah program pendidikan nonformal yang dirancang khusus untuk mereka yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal secara penuh waktu. Program ini biasanya terdiri dari beberapa mata pelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Program paket ini cocok bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau harus bekerja sambil belajar.
“Selain itu, program paket juga cocok bagi mereka yang ingin mengulang pelajaran tertentu atau menyelesaikan pendidikan mereka yang belum selesai,”jelas Asni.
Ia mengatakan, banyak orang yang merasa malu atau rendah diri untuk mengambil sekolah paket karena mereka merasa program ini hanya untuk orang yang tidak pintar atau kurang berprestasi.
Tapi, pandangan ini sangat keliru dan tidak adil. Program paket tidak hanya untuk mereka yang memiliki masalah dalam pelajaran tertentu, tetapi juga untuk orang-orang yang ingin meningkatkan keterampilan mereka di bidang tertentu atau memperoleh kualifikasi tambahan untuk mendukung karier mereka.
Sekolah paket juga dapat membantu orang yang ingin mengambil jalur pendidikan alternatif seperti program kejuruan atau perguruan tinggi terbuka.
“Ada banyak orang yang telah sukses dalam karier mereka setelah mengambil program paket,” jelas Asni.
Politisi PDIP ini menambahkan, sekolah paket adalah kesempatan, jangan pernah merasa malu untuk mengambil sekolah paket, tidak ada yang salah dengan mencari cara untuk melanjutkan pendidikan yang lebih baik, jangan membiarkan stigma negatif atau tekanan sosial menghalangi anda untuk mengambil langkah penting ini dalam hidup Anda.
Meskipun sekolah paket tidak sama dengan pendidikan formal penuh waktu, warga masyarakat akan memperoleh sertifikat atau ijazah yang dapat membantu meningkatkan peluang karier.
“Selain itu, sekolah paket juga memungkinkan bertambahkan banyak keterampilan dan pengetahuan baru, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, jadi tak perlu malu untuk lanjut sekolah paket, selama ada PKBM, kebutuhan sekolah paket akan terpenuhi maksimal,” pungkas Asni.
Penulis Thoger
