Kontras.id, (Gorontalo) – Warga Desa Hulawa Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo mengeluhkan proyek pekerjaan jalan penghubung Desa Hulawa dengan Desa Pilohayanga.
Menurut warga, sebelumnya pada bulan Oktober hingga November tahun 2021 ada sekelompok pekerja yang melakukan pekerjaan pemasangan batu pondasi pembatas saluran persawahan. Namun pekerjaannya terhenti sejak bulan Desember hingga saat ini.
“Bulan Oktober sampai November kemarin ada yang bekerja (pemasangan batu batas saluran persawahan), tapi sejak Desember 2021 sampai hari ini sudah tidak ada lagi pak,” ungkap Karim Pasuna (18) Warga Hulawa, Kecamatan Telaga, Kamis 04/03/2022.
Karim mengaku, untuk pekerjaan pemasangan batu batas saluran persawahan tidak dikerjakan seluruhnya tapi hanya setengah-setengah.
“Pekerjaan miringan (saluran) itu hanya sepotong-sepotong (setengah-setengah) pak, tidak seluruhnya. Bahkan, material mereka mengganggu para pengguna jalan. Ditambah, jalannya sudah makin rusak (berlubang). Biasanya masih bisa dilewati, tapi sekarang sudah tidak bisa,” kata Karim.
“Kami berharap, pekerjaannya segera dilanjutkan agar kami selaku pengguna jalan ini segera bisa memanfaatkannya pak. Sebab ini satu-satunya akses kami untuk menjangkau desa tetangga. Ada jalan lain, tapi mutar jauh pak,” imbuh Karim.
Informasi yang berhasil dirangkum Kontras.id, pekerjaan jalan Hulawa – Pilohayanga tersebut satu paket dengan proyek peningkatan jalan Wadipalapa – Bulila dengan total anggaran Rp 16,9 Miliar milik PT. Bima Panca Karya. Namun pekerjaan jalan itu masuk pada segmen ketiga.
Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Gorontalo, Ansor Napu saat diminta keterangan terkait pekerjaan jalan Desa Hulawa-Pilohayanga tersebut enggan berkomentar.
“Saya belum bisa memberikan keterangan terkait pekerjaan proyek tersebut,” tutur Ansor saat bertemu awak media ini di Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo, Jumat 04/03/2022.
Penulis : Thoger