Kontras.id (Sumsel) – Gara-gara bisnis jual beli hewan ternak kambing, YHS warga Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) diduga dibunuh oleh kakak iparnya sendiri NZR dan IR, Minggu malam (07/03/2021).
Motif pembunuhan diduga karena korban kerap menjual kambing dibawa harga pasar. Sakit hati atas ulah korban, NZR dan IR berencana menghabisi korban yang tak lain adalah adik ipar mereka.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandy mengatakan, untuk memuluskan aksi mereka, kakak beradik ini membayar salah satu rekannya ADR warga Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan sebesar Rp 800.000.
“Motif pembunuhan persaingan bisnis jual-beli kambing. Dimana korban kerap mempermainkan harga jual kambing, sehingga membuat pelaku merugi dan merasa sakit hati,” kata Kapolres Ogan Ilir seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu 13/03/2021.
Yusantiyo mengungkapkan, untuk menghabisi nyawa korban pelaku ADR mendorong motor korban yang saat itu sedang membawa keranjang kambing. Sedangkan NZR dan IR kata Yusantiyo, membacok korban berulangkali hingga jatuh dan meninggal dunia di tempat kejadian (TKP). Setelah diketahui korban telah meninggal dunia, oleh parah pelaku jasatnya digotong dan tenggelamkan ke dalam rawa-rawa tak jauh dari lokasi pembunuhan.
Yusantiyo mengatakan, mayat korban ditemukan oleh warga setempat dan langsung dilaporkan ke polisi.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, terungkap bahwa pelaku adalah NZR dan IR dan dibantu seorang warga desa Pulau Negara berinisial ADR,” kata Yusantiyo.
Kasat Reskrim AKP Robby Sugara menyampaikan, bahwa kasus ini masih dalam pengembangan untuk mencari kemungkinan ada tersangka lain.
“Atas perbuatannya, ketiga orang ini terancam pasal 338 junto 340 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau hukuman seumur hidup,” tandas Robby.
Sementara pelaku NZR dan IR membantah jika mereka telah melakukan pembunuhan kepada adik iparnya sendiri. Pelaku berdalih, saat kejadian mereka berdua berada ada di rumah.
“Kami tidak tahu sama sekali pak. Saat kejadian kami sedang di rumah. Kami juga ikut mencari saat adik kami (istri korban _red) melapor bahwa suaminya belum pulang,” kata IR.(*).
Sumber : Kompas.com