Example floating
Example floating
DaerahHeadlineTokoh

Helmi Hippy Menilai Suwandi Musa Galau Karena Kalah di Pilkada

×

Helmi Hippy Menilai Suwandi Musa Galau Karena Kalah di Pilkada

Sebarkan artikel ini
Helmi Hippy
Foto : Tokoh pemuda dan masyarakat Telaga, Helmi Hippy,(foto Rollink/Kontras.id).

Kontras.id (Gorontalo) – Pernyataan Ketua Fraksi Hanura-Gerindra (HanGer) Suwandi Musa sangat disayangkan oleh tokoh pemuda dan masyarakat Telaga, Helmi Hippy.

Helmi mengatakan, pernyataan Suwandi Musa mencerminkan kegalauan yang sebaliknya. Karena figur yang diusungnya pada Pilkada Kabupaten Gorontalo kalah telak dalam perolehan suara.

“Jangan sampai ini cuma tabubale (kebalikan _red), Suwandi Musa lah yang galau dan risau, karena kalah Pilkada,” kata Helmi kepada Kontras.id, Rabu 10/02/2021.

Selain itu kata Ketua LSM Payulimo ini, Suwandi galau harus ‘berpuasa’ lagi selama 5 tahun kedepan. Menurut Helmi, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menjawab sebuah stetement Anggota DPR adalah hal yang biasa.

“Sebagai kolaborasi pemerintahan, eksekutif wajar jika menjawab stetement DPR. Apalagi ada wartawan yang menanyakan itu, maka itu biasa,” tutur Helmi.

Kata Helmi, jika berbicara aturan sangat normatif kalau bupati menjawab hal itu telah diketahuinya. Artinya posisi yang menempati adalah bupati, maka kapan mulai dan berhenti tentu beliau lebih mengetahuinya. Jadi wajarlah ada bupati komentar seperti itu.

“Yang luar biasa adalah Suwandi mengomentari jawaban bupati tersebut terlalu berlebihan. Malah saya mendengar paripurna itu sudah dilewat, tinggal pembahasan surat Fraksi PAN. Tinggal dia saja Suwandi) yang ingin memperlihatkan kegalauannya,” ucap Helmi.

Belum lagi kata Helmi, Suwandi datang terlambat saat pelaksanaan paripuna tersebut. Sudah tidak tepat waktu, malah langsung mengomentari yang sudah lewat. Sebagai wakil rakyat, Helmi meminta Suwandi agar kiranya tepat waktu.

“Jika bicara aturan yang diberikan ke DPR sebagaimana alasannya untuk interupsi, maka kiranya aturan tepat waktu juga harus tertib. Berilah contoh yang baik ke masyarakat, bahwa anda adalah wakil rakyat yang taat waktu saat pembahasan,” tegas Helmi.

“Jadinya kan begitu, berkomentar yang diluar nalar dan agenda. Buat apa dikomentari sesuatu yang sudah clear dimedia. Ada kritik ada pula jawaban klarifikasi, selesai,” tambah Helmi.

Helmi menjelaskan, pemerintah yang dipimpin oleh Bupati sama derajatnya dengan anggota DPR. Kapasitasnya sama, sejajar antara wakil rakyat dan pemimpin rakyat adalah mitra kerja yang terbangun dalam Trias politika. Eksekutif, legislatif dan yudikatif tak perlu saling mengajari ketika itu sejajar.

” Toh itu bahasa undang-undang. Pasti semua sudah saling paham dan paling mengerti. Sehingga kalau belum paham etika jalur pemerintahan, maka dirinya siap belajar untuk itu,” jelas Helmi.

“Kalau mau belajar, biar saya datang ke dia. Atau sebaliknya Suwandi yang datang ke saya, kapanpun saya siap,” pungkas Helmi.

Penulis : Rolling Djafar
Editor : Anas Bau
Share :  
Example 120x600