Kontras.id, (Bolmut) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat fondasi regulasi daerah.
Dalam sidang paripurna yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bolmut pada Rabu, 4 Juni 2025, tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) resmi dibahas dan ditetapkan sebagai prioritas.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Bolmut, Fikri Gam, tampil di garda terdepan dalam memimpin proses strategis ini. Ia menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembahasan ketujuh Ranperda tersebut agar dapat segera disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) yang aplikatif dan berpihak kepada masyarakat.
“Ranperda yang dibahas hari ini menyentuh langsung berbagai sektor vital, mulai dari kesehatan, hukum, kepemudaan, ketenagakerjaan, hingga investasi. Semua ini kami siapkan untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat Bolmut,” tegas Fikri dalam pidatonya.
Tujuh Ranperda Prioritas yang dibahas yakni, Ranperda tentang Pencegahan dan Penanggulangan Stunting, Penyelenggaraan Bantuan Hukum bagi Masyarakat Miskin, Penyelenggaraan Kepemudaan, Tata Cara Penyusunan Program Pembentukan Perda (Propemperda), Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyertaan Modal kepada PT Bank SulutGo, Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, dan Ranperda tentang Perizinan Berusaha di Daerah.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Fikri Gam tidak hanya memahami dinamika hukum, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial tinggi terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan latar belakang pendidikan hukum dari IAIN Manado, Fikri menunjukkan bahwa regulasi bukan sekadar teks hukum, tetapi alat perjuangan untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan publik.
“Tugas kami di Bapemperda adalah menjawab amanah rakyat. Oleh karena itu, saya mengajak semua unsur pimpinan dan anggota DPRD, pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan untuk mendukung percepatan proses penyempurnaan dokumen Ranperda ini hingga sah menjadi Perda,” ujar Fikri penuh semangat.
Meski berada di posisi strategis, Fikri Gam tetap menunjukkan kerendahan hati. Ia memberikan apresiasi kepada para anggota Bapemperda periode sebelumnya serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Ranperda inisiatif ini.
“Ini bukan kerja satu dua orang. Ini adalah hasil dari kolaborasi. Maka sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada semua pihak yang telah meletakkan fondasi awal,” kata Fikri.
Sebagai politisi muda dari Daerah Pemilihan II Bolmut, Fikri tidak hanya dikenal vokal, tetapi juga konsisten memperjuangkan agenda-agenda pro-rakyat. Ia berharap tujuh Ranperda ini akan menjadi instrumen hukum yang adil, berpihak, serta mengedepankan kepastian hukum dan kepentingan umum.
“Mari kita bergandengan tangan. Pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat harus satu langkah, satu visi, dan satu hati demi menciptakan keharmonisan dan kemajuan daerah yang kita cintai bersama,” tandas Fikri.
Dengan energi muda dan semangat perubahan, Fikri Gam tampil sebagai simbol generasi legislatif yang progresif. Sosok yang tak hanya paham regulasi, tetapi juga menghidupkannya dalam realitas sosial.
