Example floating
Example floating
DaerahHeadlinePeristiwa

Demo Mahasiswa di Polda Gorontalo Ricuh, Aparat Dituding Brutal

×

Demo Mahasiswa di Polda Gorontalo Ricuh, Aparat Dituding Brutal

Sebarkan artikel ini
Polda Gorontalo
Ratusan mahasiswa dari berabagai kapus di Gorontalo saat menggelar aksi di depan Polda Gorontalo, Senin 19 Mei 2025,(foto Istimewa).

Kontras.id, (Gorontalo) – Aksi demonstrasi yang melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Gorontalo berlangsung panas di depan Mapolda Gorontalo, Senin, 19/05/2025.

Unjuk rasa yang semula berjalan damai berubah menjadi bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan sekitar pukul 17.30 WITA.

Insiden dipicu oleh ketegangan antar kedua pihak yang diduga saling tersinggung saat menyampaikan aspirasi.

Dalam kericuhan tersebut, adu mulut antara mahasiswa dan aparat berlangsung sengit sebelum akhirnya berubah menjadi aksi saling dorong dan bentrokan fisik.

Sebanyak sembilan mahasiswa dilaporkan mengalami luka-luka. Salah satunya, Eko Wahyudi yang menceritakan pengalamannya saat diamankan oleh petugas.

“Saat saya sedang berdiri di jalan, tiba-tiba ditarik oleh petugas. Ketika sampai di dalam, saya terjatuh lalu diinjak-injak oleh beberapa orang,” ungkap Eko.

Baca Juga: Dinilai Gagal Ungkap Kasus Teror Aktivis, Kapolda Didesak Copot Kasat Reskrim Polres Gorontalo

Koordinator BEM Provinsi Gorontalo, Almisba menegaskan bahwa aksi ini merupakan respons terhadap lambannya penanganan kasus kekerasan yang dialami sejumlah aktivis beberapa waktu terakhir.

“Sejauh ini, laporan yang sudah kami masukkan belum menunjukkan perkembangan berarti. Karena itu kami mendatangi Polda untuk menuntut kejelasan,” tegas Almisba.

Ia juga mengecam sikap represif aparat yang dinilai berlebihan dalam menangani massa aksi.

Menanggapi insiden tersebut, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Desmont Herjendro membenarkan adanya bentrokan. Menurutnya, beberapa petugas juga mengalami luka ringan.

“Dalam demonstrasi memang sering terjadi dorong-mendorong. Namun, tidak benar jika ada anggota yang menginjak massa,” jelas Desmont.

Desmont memastikan bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh. Jika ditemukan pelanggaran oleh anggota kepolisian, tindakan tegas akan diambil.

“Kami akan melakukan pemeriksaan. Bila memang ada oknum yang terbukti bersalah, pasti akan dikenai sanksi sesuai aturan,” tandas Desmont.

Share :  
Example 120x600