Kontras.id, (Gorontalo) – Kabar kedatangan Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mendapatkan tanggapan dari Koordinator Gorontalo Corruption Watch (GCW), Deswerd Zougira.
Deswerd menduga, kedatangan Irjen Kemendikbud Ristek ke UNG dalam rangka mengusut berbagai dugaan kasus yang terjadi di kampus ternama di Gorontalo itu. Salah satunya, kata Deswerd, soal dinasti yang dibangun oleh Rektor, Eduard Wolok selama ini.
“Menurut sumber kami, sudah seminggu ini Tim Itjen Kemendikbud Ristek melakukan pemeriksaan di UNG. Kalau biasanya tim hanya sekitar 5 orang, kali ini sebanyak 11 orang,” ungkap Deswerd kepada Kontras.id, Selasa 25/06/2024.
Desward mengatakan, jika biasanya tim Itjen hanya melakukan pemeriksaan di Gedung Rektorat, kali ini sejumlah fakultas di kampus tersebut turut diperiksa.
“Kalau menurut sumber, biasanya tim melakukan pemeriksaan itu terpusat hanya di gedung rektorat, kali ini tim melakukan pemeriksaan ke beberapa fakultas,” kata Deswerd.
“Bahkan menurut beberapa sumber, tim melakukan pemeriksaan atas pemberitaan di sejumlah media beberapa waktu lalu. Salah satunya terkait dinasti yang dibangun oleh Reaktor. Karena pengangkatan pejabat itu menyalahi Statuta UNG, ” sambung Deswerd.
Baca Juga: Terkait Alih Status UNG, Sarson: Sebelum Transformasi ke PTNBH Audit dulu BLU
Deswerd meminta Tim Itjen juga mengaudit penggunaan anggaran di setiap unit kerja. Bila perlu, kata Deswerd, tim dapat memberi rekomendasi kepada Mendikbud untuk membatalkan pengangkatan pejabat yang dilakukan dengan cara nepotisme.
“Tim harus objektif dan tidak boleh sampai masuk angin,” tegas Deswerd.
Selain itu, Deswerd juga mengingatkan Tim Itjen Kemendikbud Ristek soal pandangan mantan Dekan FIS, Prof. Sastro Wantu dan mantan direktur pasca sarjana, Prof. Sarson Pomalato tentang rencana ahli status UNG dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU) ke Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Baca Juga: Alih Status UNG Dinilai Berdampak Buruk Kepada Mahasiswa dan Dosen
Menurut Deswerd, pandangan kedua guru besar UNG soal belum layaknya kampus tersebut naik status menjadi PTN-BH karena tata kelola yang masih buruk dan tidak efisien dapat menjadi pertimbangan dari Tim Itjen Kemendikbud Ristek.
“Kalau kata kedua guru besar itu, bagaimana mau naik status kalau remunerasi dosen saja sudah hampir dua tahun tidak dibayar dan nepotisme merajalela. Jadi pandangan para guru besar tersebut bisa menjadi referensi dari tim Itjen,” tandas Deswerd.
Baca Juga: Kakak, Istri dan Ipar Jadi Pejabat, Rektor UNG Dinilai Bangun Dinasti
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Rektor UNG, Eduard Wolok mengangkat istrinya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran tanpa melalui pemilihan, mengangkat iparnya sebagai Dekan Fakultas Hukum dan mengangkat kakak perempuannya sebagai Kepala Badan Usaha UNG.
Penulis Thoger