Kontras.id, (Gorontalo) – Kementrian Sosial (Kemensos) RI, pantau langsung penyaluran bantuan Sosial (Bansos) di Kabupaten Gorontalo, Rabu 30/11/2022.
Kedatangan Kemensos diwakili langsung oleh Perwakilan Direktorat Pemberdayaan Kelompok Rentan Direktorat Jendral sosial Kementerian Sosial RI, Erna Susanti.
Erni mengatakan kedatangan tim Kemensos di Gorontalo untuk melihat langsung penyaluran Bansos, sekaligus mengevaluasi bantuan-bantuan yang telah diberikan.
Untuk bulan ini, masyarakat Kabupaten Gorontalo mendapat bantuan sosial sebesar Rp. 40 miliar mencakup bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp150 ribu per bulan dengan masing-masing penerima mendapatkan akumulasi 2 bulan bantuan
Selain itu ada juga bantuan pangan non tunai sebesar Rp200ribu per bulan dengan total yang diterima untuk tiga bulan. Serta bantuan program keluarga harapan (PKH) yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
“Bansosnya (BPNT) diterima secara tunai, nah tapi saya harap ini bisa digunakan sesuai aturan, bantuan sembako diutamakan untuk membeli kebutuhan sembako, saya juga menghimbau Kadis dan Camat, tidak boleh ada yang mengarahkan masyarakat,” kata Erni.
“Masyarakat bebas berbelanja di mana saja, sesuai dengan ibu-ibu di mana biasanya berbelanja. Tidak ada pengarahan beli di satu warung. Itu penegasan ibu menteri. Dan yang paling penting bantuan sosial ini (BPNT) dibelanjakan Sembako,” lanjutnya.
Terakhir ia mengatakan, semoga bantuan dari pemerintah pusat bisa bermanfaat untuk masyarakat.
“Kami sangat bersyukur pelaksanaan Bansos ini terlaksana. Semoga bantuan dari pemerintah pusat ini bisa meringankan sedikit beban dalam pemenuhan pangan.” Tandasnya.
Sementara itu kepala Dinas Sosial Syamsul Baharudin menambahkan penyaluran bantuan sosial berupa BLT BBM, PKH, BNTP, disalurkan sesuai dengan data yang ada tanpa ada potongan hal ini semata mata untuk kesejahteraan masyarakat.
“Karena inti penyaluran bantuan diharapkan meningkatkan ekonomi warga. Penyaluran bantuan pun diawasi dan di dampingi dinas social, pendamping PKH, TKSK, lurah, camat, Babinsa, Bhabinkantibmas,” tutup Syamsul Baharudin.
Penulis Khalid Moomin