Kontras.id, (Gorontalo) – Lama dipadamkan karena pandemi Covid-19, lampu menara Pakaya Tower Limboto kembali dinyalakan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Jumat 08/10/2021.
Kepala Dinas Pemuda Olagraga dan Pariwisata (Disporpar) Kabupaten Gorontalo, Syamsul Bahrudin mengatakan, dinyalakannya lampu tersebut sebagai bentuk pemeliharaan.
“Masa pemeliharaan, jadi harus dinyalakan. Takutnya rusak seperti yang ada di air mancur. Jadi dinyalakannya lampu itu uji coba, dikasih penyegaran. Uji cobanya hanya satu jam,” jelas Syamsul via telepon.
Syamsul mengungkapkan, selain lampu rusak, mesin perangkat yang mentransfer energi listrik dari satu rankaian juga ikut rusak bila lama tidak dinyalakan.
“Trafo (transformator) itu perlu dipanasin, kalau lama (tidak dinyalakan) dimakan binatang rayap. Harga mesin itu mahal, kasihan anggaran. Jadi setiap dua minggu sekali dinyalakan lampu itu. Tapi kalau jatuh (bertepatan) malam minggu tidak dinyalakan, menghindari kerimunan,” ungkap Syamsul.
Saat ditanya apakah dinyalakannya lampu itu sebagai bentuk penyambutan kedatangan Menteri Bappenas Suharso Monoarfa? Syamsul menegaskan, hal itu tidak ada hubungannya.
“Tidak ada hubungannya kasihan. Tidak ada pengaruhnya juga,” tegas Syamsul.
Suharso Monoarfa melakukan kunjungan ke Gorontalo sebagai Menteri Bappenas. Beliau rencanya tiba di Bandara Jalaludin Gorontalo Pukul 17.00 WITA, dan langsung menuju Maqna Hotel untuk beristirah.
Suharso akan meinjau beberapa fasilitas milik pemerintah di Kabupaten Gorontalo yang rusak akibat diterpa banjir beberapa pekan kemarin.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau
