Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Gorontalo, Eman Mangopa khwatir , jika dana Pemulihan Ekonomi Nasioal (PEN) yang rencananya dicairkan di tahun 2021 oleh PT SMI ini akan dikenakan bunga.
Pasalnya kata Eman, dirinya berkaca dari Provinsi Banten yang telah berpengalam terkait pencairan dana PEN yang saat ini berpolemik.
“Soal PEN saya sudah komunikasi dengan Ketua Komisi lll DPRD Banten. Awalnya mereka berharap tidak ada bunga, tapi ternyata sudah ada bunga,” terang Eman, Senin 31/05/2021.
Eman mangatakan, awal surat perjanjian kerjasama atau MOU yang ditandatangani 2020 oleh Pemerintah Provinsi Banten dan PT MSI kententuannya tidak dikenakan bunga. Namun pada realisasi pencairan di 2021, Pemprov Banten akan dibebankan bunga sebanyak 5 persen.
“Mereka (Banten) awalnya mengajukan Rp 4,9 Triliun di 2020. Pencairan tahap pertama Rp 853 Milyar, pencairan tahap dua di 2021 mereka akan kena bunga 5 persen dan ini yang menjadi polemik mereka,” jelas Eman.
“Tapi kalau Banten no problem soal bunganya, sebab sumber pendapatan mereka banyak,” sambung Eman.
Eman berharap, pemerintah daerah tetap mempertahankan kesepakatan DPRD dan pihak Pemda yang diwakili Asisten II pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu. Dimana antara dua lembaga ini sepakat menolak, jika realisai dana tersebut dibebankan bunga.
“Di RDP terakhir telah terjadi kesepakatan antar kita DPRD dan Pemda yang diwakili Aseiten II Doni Lahatie, bahwa ketika dana ini ada bunga maka kita tolak,” tutur Eman.
“Secara pribadi atau sebagai ketua Fraksi PKS berharap, agar pemerintah konsisten dengan hasil kesepakatan kita bersama di RDP. Kalau tidak ada bunga silahkan, tapi kalau ada bunga tolak. Kita harus berpikir lagi terkait kemampuan keuangan yang tidak mampu di delapan tahun akan datang,” tandas Aleg Dapil Boliyohuto Cs ini.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau
