Kontras.id, (Kabupaten Gorontalo) – Terkait penilaian Ketua DPC PPP Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase tentang adanya ketidak ikhlasan antara DPC dan DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo terkait pengusulan nama calon PAW Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo mendapat tanggapan serius dari Ketua DPC Partai Demokrat, Chamdi Mayang.
Menurut Chamdi, perkara tarik ulur yang terjadi ditubuh DPC dan DPD Partai Demokrat tentang nama bakal calon diusung sebagai PAW Wabup Gorontalo sudah selesai sejak 2019.
“Sudah sejak 2019 kemarin sudah selesai urusan ini. Kalau saya keberatan kembali ke enam nama, kemungkinan saya tidak lagi melakukan pertemuan dengan PPP maupun Bupati untuk membahas enam nama yang sudah menjadi tiga nama itu,” tegas Chamdi kepada awak media usai berkunjung ke Kantor Ombudsman, Kota Gorontalo, Senin 13/07/2020.
Baca Juga : Pembentukan Panitia Pemilihan PAW Wabup Gorontalo Dinilai Salah, Demokrat Pilih Mundur
Chamdi mengatakan usulan PAW Wabup dari Demokrat sudah selesai dengan kesepakatan dua nama yang harus maju sebagai calon, yakni Herman Walangadi bersama Nani Mokodongan.
“Sudah tidak ada penyataan bahwa Gusnar Ismail memajukan Nani Mokodongan dan DPC Chamdi Mayang, itu sudah tidak ada. Saya sudah sampai lupa bagaimana menjelaskannya karena sudah lama selesai,” ucap Chamdi.
“Satu lagi, jika sahabat saya Syam T. Ase akan diusung oleh PPP untuk maju di Pilkada Kabupaten Gorontalo, maka Demokrat akan bersama dia,” pungkas Chamdi.
Sebelumnya disalah satu media Ketua DPC PPP Kabupaten Gorontalo, Syam T. Ase mengungkapkan, publik sudah mengetahui siapa sebenarnya yang tidak saling ikhlas dalam pengisian PAW Wabup Gorontalo.
Kata Syam T. Ase DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo yang dipimpin oleh Gusnar Ismail menghendaki Nani Mokodongan, tapi tidak menemukan titik terang dengan Ketua DPC Kabupaten Gorontalo, Chamdi Mayang. Karena menurut Syam, Chamdi Mayan ngotot juga ingin ikut maju.(02)