Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota Komisi III DPRD DPRD Kabupaten Gorontalo, Hendra R. Abdul mengaku menerima informasi dari kelompok pencinta alam (KPA) soal temuan mereka limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Gorontalo di Desa Talumelito.
“Ada laporan dari kelompok pencinta alam, bahwa mereka telah menemukan limbah B3 di TPA Talumelito,” ungkap Hendra, Rabu 08/12/2021.
Hendra mengatakan, limbah B3 yang ditemukan oleh KPA tersebut diduga berasal dari sejumlah fasilitas kesehatan yang di Kabupaten Gorontalo. Sehingga kata Hendra, butuh keseriusan untuk tindaklanjuti lebih jauh persoalan ini karena membahayakan masyarakat sekitar TPA.
“Apakah temuan itu ulah dari fasilitas kesehatan, baik puskesmas, rumah sakit, klinik, praktek dokter, mantri dan lain sebagainya, maka perlu langkah investigasi soal ini. Dan ini penting demi keselamatan masyarakat,” jelas Hendra.
Tak hanya itu, Hendra juga ikut menyoroti kasus limbah medis yang sempat heboh di salah satu klinik Kecamatan Boliyohuto. Hendra mengaku menerima informasi, bahwa pihak klinik belum pernah bekerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka penanganan limbah B3 tersebut.
“Atas kasus tesebut, maka tidak heran terdapat sejumlah limbah B3 ditemukan disejumlah tempat. Kami mencurigai, bukan tidak mungkin fasilitas kesehatan yang tersebar di Kabupaten Gorontalo punya masalah yang sama soal limbah B3,” tutur Hendra.
“Tetapi pernyataan dari Dinas Kesehatan, bahwa seluruh rumah sakit, puskesmas, dan klinik sudah kerjasama dengan pihak ketiga dalam penanganan limbah B3. Pernyataan itu perlu untuk ditinjau langsung apakah benar apa tidak,” imbuh dia.
Sementara ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir menegaskan. Terkait limbah B3 yang ditemukan oleh KPA, kemungkinan besar bukan berasal dari rumah sakit atau puskesmas yang di wilayah Kabupaten Gorontalo. Pasalnya kata Roni, pengelolaan limbah B3 di seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Gorontalo telah di pihak ketigakan.
“Baik rumah sakit maupun puskesmas sudah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Pihak kami hanya menampung sementara, lalu kemudian didistribusi oleh pihak ketiga. Klinik yang ada di Boliyohuto pun sudah melakukan kerjasama dan sudah clear (selesai),” tandas Roni.
Penulis : Thoger
Editor : Anas Bau
