Example floating
Example floating
DaerahKriminal

Pembangunan Kantor Desa Bulili Sarat Korupsi

×

Pembangunan Kantor Desa Bulili Sarat Korupsi

Sebarkan artikel ini
Foto : Gedung kantor desa Bulili, kecamatan Duhiadaa yang belum selesai pembangunannya. (Foto : Kontras.id)

Kontras.id (Pohuwato) – Pembangunan kantor desa Bulili, kecamatan Duhiadaa, kabupaten Pohuwato, banyak mendapat sorotan oleh masyarakat setempat. Diduga anggaran pembangunannya sarat akan praktek korupsi.

Pantauan Kontras.id Minggu (02/05/2021), kondisi gedung baru kantor desa yang dibangun dengan total anggaran Rp 112 Juta pada tahun 2020 itu belum rampung. Gedung berdinding batako dengan luas 11 x 8,5 Meter Kubik itu belum ada atap, pintu, jendela, serta belum diplester.

Pembangunan gedung kantor desa Bulili saat ini belum juga dilanjutkan. Sejatinya, pembangunan tersebut akan kembali dilanjutkan pada perubahahan anggaran di pertengahan tahun 2020.

Sesuai rekomendasi bupati tanggal 27 Januari 2020, anggaran pembangunannya pun ditambah atau disesuaikan menjadi sebesar Rp 200 Juta. Sehingga masih ada sekitar Rp 80 Juta anggaran untuk perampungannya.

Akan tetapi sebelum perubahan anggaran tahun 2020, terjadi pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19. Pembangunan kantor desa Bulili pun tak bisa dilanjutkan, penganggaran Rp 80 Juta untuk lanjutan pembangunan kantor desa pun tak bisa dilakukan.

Pembangunan kantor desa Bulili yang terhenti sementara waktu itu pun kini mulai mengundang kejanggalan bagi masyarakat. Pasalnya anggaran Rp 112 Juta yang telah terserap nampak tidak sesuai dengan kondisi gedung kantor desa saat ini.

“Dengan anggaran sebesar itu harusnya gedung kantor desa sudah teratap dan diplester. Namun kalau dilihat saat ini sangat jauh dari yang diharapkan,” ujar masyarakat setempat.

Lanjutan pembangunan kantor desa telah dianggarkan kembali sekitar Rp 80 Juta pada tahun ini. Dengan melihat kondisi gedung saat ini, jumlah itu pun diperkirakan tidak akan bisa menyelesaikan pembangunan kantor desa Bulili.

“Kalau pun dipaksakan bisa, pasti hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan sejak awal perencanaannya,” tambahnya.

Sementara itu, kepala desa Bulili, Muhtar Lopuo, saat dikonfirmasi membantah bahwa ada penyelewengan pada anggaran pembangunan gedung kantor desa tersebut.

“Itu sudah sesuai pak. Jadi untuk tahap awal pembangunannya memang belum ada atapnya. Tapi baja-baja untuk bahan atapnya itu sudah ada. Tahun ini pembangunannya akan kembali dilanjutkan,” ungkap Muhtar.

Share :  
Example 120x600