Kontras.id, (Gorontalo) – Provinsi Gorontalo menghadapi kekurangan serius tenaga dokter gigi di sejumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama. Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, dr. Sri Darsianti Tuna, mengungkapkan kekhawatiran ini saat diwawancarai awak media pada Senin (02/06/2025).
Ia mendesak Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memberikan dukungan finansial guna meningkatkan minat generasi muda Gorontalo menjadi dokter gigi.
Menurut dr. Sri Darsianti Tuna, kurangnya dokter gigi sangat terasa saat pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas-Puskesmas.
“Setiap kita turun ke Puskesmas itu kurang sekali dokter gigi, bahkan tidak banyak Puskesmas yang tidak memiliki dokter gigi,” ujarnya.
Padahal, penanganan awal masalah gigi seharusnya dapat dilakukan di Puskesmas, namun karena ketiadaan dokter gigi, pasien terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit.
Salah satu penyebab utama rendahnya minat anak-anak Gorontalo untuk menempuh pendidikan dokter gigi adalah biaya pendidikan yang sangat mahal.
“Minat anak-anak di Gorontalo untuk menjadi dokter gigi itu sangat kurang, di mana salah satu penyebab utamanya adalah persoalan biaya pendidikannya yang mahal,” jelas dr. Sri.
Oleh karena itu, dr. Sri Darsianti Tuna sangat berharap adanya dukungan finansial dari pemerintah provinsi dalam bentuk beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi anak-anak Gorontalo yang berkeinginan melanjutkan studi di bidang kedokteran gigi.
Ia meyakini, dengan adanya dukungan ini, minat generasi muda untuk berprofesi sebagai dokter gigi akan meningkat, sekaligus dapat mengatasi krisis tenaga dokter gigi di Gorontalo.
