Kontras.id, (Gorontalo) – Mohamad Daud Adam, Kepala Desa Buhu di Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, akhirnya angkat suara mengenai insiden penganiayaan terhadap seorang warganya, Djakarian Hasan (23) atau yang akrab disapa Ian.
Daud menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat dirinya sedang berdiskusi dengan ayah korban, Daniel Hasan, terkait janji pemberian bantuan rumah dan sapi. Saat itu, Ian yang berada di luar ruangan tiba-tiba berteriak, menyindir janji tersebut sebagai janji palsu. Teriakan itu memancing emosi sang kepala desa.
Daud mengklaim telah mencoba menegur Ian dengan cara baik. Namun, reaksi yang ditunjukkan korban justru dianggap Daud sebagai bentuk ketidaksopanan.
“Pas saya keluar ini si Djakarian duduk di atas meja kemudian kakinya di atas kursi. Setelah dia turun dari meja, mukanya diarahkan ke saya. Makanya saya Refleks saya tampar,” ujarnya kepada awak media, Jumat, 11 April 2025.
Tak berhenti di situ, Daud mengaku sempat mendapat tamparan balik dari korban. Hal tersebut membuatnya kembali melayangkan pukulan ke arah perut Ian.
Saat korban hendak meminta maaf, Daud merasa sikap Ian seolah meremehkannya, dan lagi-lagi ia melayangkan tamparan ke wajah korban .
Namun, Daud membantah keras tuduhan dari pihak keluarga yang menyebut dirinya mengancam akan mencabut bantuan sosial dan bahkan mengeluarkan ancaman pembunuhan.
“Sebodoh-bodohnya saya, saya tidak mungkin mengeluarkan kalimat seperti itu, banyak saksi,” tegasnya.
Usai kejadian, Daud mengaku telah datang ke rumah korban untuk menyampaikan permintaan maaf. Namun saat itu, ia hanya bertemu dengan ibu korban.
“Soal melapor dan menerima maaf itu adalah hak kalian, saya datang mengakui kekhilafan dan saya minta maaf,” tandas Daud.
