Kontras.id, (Gorontalo) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menggelar doa bersama dalam rangka memperingati Hari Asyura 10 Muharram di Masjid Agung Baiturrahman Limboto, Senin 15/07/24.
Doa yang dipimpin oleh Qadhi Lo Limutu tersebut dihadiri unsur pemerintah, Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo, Asisten, Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh agama, adat, masyarakat dan dan para jemaah masjid,.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa dalam agama Islam. Kata dia, banyak peristiwa besar terjadi di Hari Asyura 10 Muharram dan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Islam.
“Bulan Muharram menjadi awal penciptaan bumi dan langit, nabi Adam diciptakan. Bulan ini juga menjadi ciri perubahan dan awal pertobatan,” kata Nelson.
Nelson mengatakan, Bulan Muharram juga merupakan bulan keselamatan seperti yang dialami Nabi Nuh. Namun, lanjut Nelson, di sisi lain terdapat peristiwa berkabung dalam peristiwa Karbala.
“Pada bulan ini, esensinya adalah memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Apalagi dalam kondisi bencana seperti banjir saat ini, membantu para korban banjir adalah hal yang terbaik,” ujar Nelson.
Di Hari Asyura 10 Muharram ini, Nelson mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa bersama agar musibah banjir yang melanda daerah dapat segera berlalu.
“Musibah yang terjadi seperti anomali 25 tahun ini merupakan ulah kita sendiri. Kita tidak lagi perlu memperdebatkannya, tetapi mencari jalan keluar,” ucap Nelson.
Nelson menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus berupaya mencari solusi untuk menangani musibah banjir saat ini.
“Kita akan bahu-membahu dengan semua pihak terkait untuk menanggulangi banjir yang ada. Ada penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Semoga musibah seperti ini tidak akan terjadi lagi di daerah kita,” tandas Nelson.
Penulis Tim