Example floating
Example floating
DaerahLegislatorNasionalPemerintahanPolitikTokoh

RG Bersama PTTEP Indonesia Selesaikan Krisis Air Minum di Desa Bakti

×

RG Bersama PTTEP Indonesia Selesaikan Krisis Air Minum di Desa Bakti

Sebarkan artikel ini
Rachmat Gobel
Foto: Wakil Ketua DPR-RI, Rachmad Gobel bersama General Manager PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam, meresmikan Sumur Air Bersih di Desa Bakti (Foto Khalid Moomin).

Kontras.id, (Gorontalo) – Bekerjasama dengan Perusahaan Thailand PTT Exploration and Production (PTTEP), Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Rachmat Gobel (RG) resmikan sumur air bersih di Desa Bakti, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Selasa 18/10/2022.

Pada sambutanya RG mengatakan, sejak tahun 2019 air bersih menjadi masalah di Provinsi Gorontalo, salah satunya di Kabupaten Gorontalo.

“Khususnya di Desa Bakti, setiap hari warga harus mengandalkan air dari sumur dengan air yang keruh, atau harus menampung air hujan. Pilihan lain, merogoh kantong, untuk membeli air seharga Rp 5.000 per 125 liter, ” ujar Rachmat.

“Hari ini air di desa bakti sudah berlimpah, terimaksih saya ucapkan pada General Manager PTTEP bapak Grinchai Hattagam bersama tim, sudah hadir langsung melihat proyek air bersih ini, serta ingin merasakan kebahagian bersama masyarakat desa bakti. Semoga sumur air bersih di desa bakti bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” tutup RG.

Di tempat yang sama, General Manager PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam mengatakan, ada rasa bahagia bisa berkontribusi pada pembangunan di Provinsi Gorontalo.

“PTTEP Indonesia senang dapat berkontribusi dalam pembangunan fasilitas di Gorontalo. Kami berharap dengan adanya fasilitas sumur air bersih ini, akan menambah semangat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke dapan,” ungkap Grinchai.

Sementara, Rustam Akili selaku tokoh masyarakat, dan juga sebagi Staf Khusus Wakil Ketua DPR-RI mengungkapkan rasa bahagianya dengan adanya sumur air bersih yang diprogramkan oleh RG.

“Ayah saya sala satu perintis desa ini, dia menjabat sebagai kepala desa selama 43 tahun, dan kesulitan pertamanya adalah air. Maka itu saya sekolah,” ungkap Rustam.

“Selain itu, saya masuk politisi di tahun 2013, bayangkan dari patung habibie sampai di desa bakti ini airnya ditarik, dan itu hanya berjalan selama 6 bulan saja, bagaimana saya tidak berterimakasih pada kaka RG,” tandas Rustam.

Tokoh masyarakat lainnya, Ismail K. Djafar mengaku bersyukur dengan hadirnya sumu air bersih ini.

“Mau ambil air sholat sudah tidak susah lagi pak, secara langsung beban yang kami tanggung selama ini sedikit sudah berkurang,” tandasnya.

Penulis Khalid Moomin

Share :  
Example 120x600