Kontras.id, (Gorontalo) – Sebagian kelompok masyarakat menginginkan agar politisi Nasdem Rustam Akili, ikut dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Gorontalo pada November mendatang jika diakhir pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Nasdem tak kunjung mendapatkan partai koalisi.
Mengacu hasil perolehan kursi DPRD Kabupaten Gorontalo pada Pileg kemarin Nasdem hanya mampu meraih enam kursi. masih butuh dua kursi untuk bisa mengusung Cabup dan Cawabup pada Pilkada mendatang.
Menanggapi hal itu, Rustam Akili menegaskan bahwa Nasdem pada akhirnya harus realistis. Terlalu sederhana, kata dia, kalau berpikir bahwa dirinya harus turun jika hasilnya Nasdem tak bisa membangun koalisi bersama parati politik (Parpol) lainnya.
“Kita berikan kesempatan dulu Sofyan Puhi, koalisi dibangun untuk menang. Maka juga kita harus realistis. Sebab mengabdi bukan harus jadi Bupati, bisa juga Wabup. Tapi tetap koalisi harus di bangun,” kata Rustam kepada awak media usai ngopi bareng dengan pencinta kopi di warung kopi (Warkop) Kompleks Menara Keagungan Limboto, Kamis 20/06/2024.
“Tapi kalau itu terjadi (tidak dapat partai koalisi), maka terpaksa saya harus turun tantangan menyelesaikan itu,” sambung RA, sapaan akrab Rustam Akili.
Menurut RA menjadi bupati bukan sekedar untuk berkuasa, namun sebagai bentuk panggilan mengabdi bagi daerah sehingga akan terbentuk rasa ikhlas dalam diri. Oleh sebab itu kata dia, empat figur yang menyatakan diri maju sebagai Cabup Gorontalo merupakan putra daerah yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing.
“4 figur yang ada sekarang semuanya hebat dalam bidangnya. Syam T. Ase pengalaman ketua DPR, Roni Sampir dengan birokrasinya, Hendra Hemeto dengan wabup (wakil bupati) dan Sofyan Puhi pernah menjadi wabup dan anggota DPRD,” ucap RA.
“Kalau dilihat dari performa apa yang kurang, mereka hebat. Makanya harus ada diskusi lagi dengan menghadirkan mereka semua. ” Ungkapnya.
RA menegaskan bahwa seorang calon tidak cukup hanya berpikir sebagai calon, tapi dapat berpikir dari sudut pandang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan orang.
“Harus berpikir bagaimana out of the box, keluar dari kotak. Calon harus keluar dari sistem, kalau itu dilakukan dia hebat, dan itulah bupati rakyat. Dan komitmen dengan pemberantasan korupsi. kalau dia komitmen akan itu, maka dia hebat,” tegas RA.
RA mengatakan, jika politisi hanya bicara keinginan sendiri maka itu orang yang terlalu berambisi. Menurut RA, sebagai kader partai harus taat perintah partai.
“Pun kalau ditanya kemana, pilkada atau apa, maka saya lebih memilih kampus. Intinya berpolitik harus realistis. Nasdem harus menang. Maka koalisi harus dibangun,” tandas RA.
Penulis Thoger