Kontras.id (Pohuwato) – Pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Skala Kampung (PSSK) yang dimulai sejak 28 Juli hingga 10 Agustus nanti diharap bisa menekan perkembangan Covid-19 (Virus Corona) di kabupaten Pohuwato.
Hal ini menyusul sering bertambahnya jumlah kasus pasien positif di wilayah Provinsi Gorontalo. Dimana peningkatan jumlah pasien yang signifikan itu dipicu oleh berkurangnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sebagaimana disampaikan Bupati Syarif Mbuinga, bahwa PSSK ini hanya diberlakukan bagi Desa yang terdapat pasien terpapar Covid-19. “Selama PSSK tersebut dilakukan, Desa yang terdapat pasien Covid-19 tidak diperbolehkan melaksanakan aktivitas pesta atau hajatan yang berpotensi mengundang kerumunan,” ungkap Syarif.
Selain hajatan lanjut Bupati, pelaksanaan Ibadah secara berjama’ah ditempat Ibadah juga tidak diperkenankan bagi Desa yang tedapat pasien Covid-19. Disamping itu aktivitas pasar mingguan juga akan ditiadakan, tetapi dikecualikan bagi pasar harian yang tetap bisa melaksanakan aktivitas.
“Penerapan PSSK ini akan diterapkan hingga 10 Agustus 2020. Namun bila terdapat jumlah pasien yang terus bertambah maka akan diperpanjang lagi selama dua pekan,” pungkasnya.
