Example floating
Example floating
DaerahHukumLegislatorPemerintahanPolitikTokoh

AD Sebut Politisi yang Gunakan Privasi Sebagai Alat Penghancur Adalah Politisi Bencong, Sindir Siapa?

×

AD Sebut Politisi yang Gunakan Privasi Sebagai Alat Penghancur Adalah Politisi Bencong, Sindir Siapa?

Sebarkan artikel ini
Adhan Dambea
Foto: Politisai PAN Adhan Dambea (tengah) bersama Ketua DPW PPP Nelson Pomalingo (kiri) dan Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Hendra RA. Abdul (kanan),(foto Thoger/Kontras.id).

Kontras.id, (Gorontalo) – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea mengatakan, jika ada politisi yang sering mengunakan private sebagai alat untuk menghantam atau menghancurkan orang lain, maka politisi seperti itu adalah politisi bencong atau banci.

“Kalau politisi, menggunakan (atau) menghantam orang lalu kepribadian yang dihantam, masalah pribadi, masalah private orang dijadikan alat untuk menghancurkan dia, (maka) itu politisi yang bencong (banci) namanya,” ucap Adhan saat sowan ke rumah dinas (Rudis) Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Kamis 15/09/2022.

Menurut Adhan, politisi yang baik itu seharusnya bertarung secara sehat dan adil. Bukan mencari kesalahan pribadi atau private untuk dijadikan alat menyerang orang yang disasar.

“Kalau politisi itu ya kita bertarung yang sehat, yang fair (adil). Bukan mencari-cari kesalahan, itu tidak benar. Itu namanya politisi yang bencong, seperti itulah,” kata AD, sapaan akrabnya.

“Jadi kalau politisi (yang benar) kita harus menguasai masalah yang benar-benar terjadi, bukan mencari-cari masalah orang. Itu politisi kesiangan, mencari kesalahan (pribadi) untuk menghantam orang (itu), itu tidak bagus,” sambung AD.

AD menuturkan, dalam agama Islam perbuatan mencari kesalahan orang lain sangat dilarang. Sebab, tergolong sifat tercela yang dibenci oleh Allah dan Rasul.

“Saya kira dalam agama juga demikian. Agama (Isalam) juga menganjurkan kepada kita, jangan mencari kesalahan orang (lain). Kalau mengingatkan, menasehati saya kira wajar itu,” tutur AD.

“Tapi kalau mencari masalah privasi (pribadi), lalu dengan niat menjatuhkan orang (itu) dalam satu jabatan itu sangat kecil. Jadi kalau saya kepala daerah carilah kebijakan saya yang salah itu yang disoroti, bukan pribadi saya. Itu baru politisi (sebenarnya),” tandas AD.

Penulis Thoger

Share :  
Example 120x600