Kontras.id, (Gorontalo) – Para petani sawit di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo tengah menanti kejelasan nasib mereka selama 11 tahun tanpa kepastian.
Janji pembagian plasma sebesar 20 persen dari PT. Tri Palma Nusantara yang dijanjikan sejak 2013 hingga kini tak kunjung terealisasi. Para petani merasa dikhianati oleh perusahaan yang merupakan bagian dari PT. Palma Serasih Grup.
Sejak awal, perusahaan memberikan janji manis bahwa setelah panen sawit, para petani akan memperoleh keuntungan dari hasil plasma. Namun, kenyataannya, kehidupan para petani justru semakin sulit.
“Katanya setelah tiga tahun kami bisa menikmati hasil, tapi nyatanya makin susah,” ungkap seorang petani yang enggan disebutkan namanya, Selasa 8 Oktober 2024.
Tak hanya persoalan plasma, sejak awal penandatanganan kontrak petani merasa tidak diberi kesempatan untuk memahami isi dokumen yang mereka tanda tangani. Banyak dari mereka dipaksa menandatangani tanpa tahu detailnya, hanya dengan alasan antrian panjang.
“Kami hanya disuruh tanda tangan dan foto tanpa tahu apa isinya,” tambah seorang warga.
Selain itu, proses pengukuran tanah juga dilakukan tanpa verifikasi kepemilikan yang jelas. Warga hanya perlu mengklaim memiliki tanah, dan perusahaan langsung mengukur serta membayar tanah tersebut.
Namun, yang awalnya disebut sebagai kontrak sewa lahan, kini perusahaan justru mengklaim telah membeli tanah tersebut, yang bertentangan dengan kesepakatan awal.
Janji-janji lain seperti beasiswa untuk anak-anak petani serta kemampuan membeli kendaraan yang sebelumnya dijanjikan, juga tidak pernah terwujud.
“Katanya nanti bisa beli motor, yang punya motor bisa beli mobil. Tapi semuanya bohong,” keluh petani lainnya.
Para petani kini merasa bingung dan tidak tahu pasti perusahaan mana yang bertanggung jawab. Meskipun mereka hanya mendengar nama “Palma Grup,” namun setelah ditelusuri, ternyata ada tiga perusahaan yang beroperasi di Gorontalo, yakni PT. Tri Palma Nusantara, PT. Heksa Jaya Abadi, dan PT. Agro Palma Katulistiwa, semuanya bagian dari PT Palma Serasih Grup.
Para petani kini menuntut PT. Tri Palma Nusantara memberikan penjelasan terkait janji-janji yang tak kunjung dipenuhi. Sayangnya, hingga berita ini dirilis, pihak PT. Tri Palma Nusantara belum memberikan keterangan apapun.
Upaya konfirmasi kepada Humas Palma Serasih Group, Bustaman Basri sejak Jumat 12 Oktober kemarin juga belum membuahkan hasil, meski pesan sudah terbaca di WhatsApp.