Kontras.id, (Gorontalo) – Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Arifin Kilo mendesak pihak sekolah untuk tetap menerima dan memberikan perlindungan kepada seorang siswa yang menjadi korban asusila oleh gurunya sendiri.
Arifin mengatakan kasus ini telah mengejutkan masyarakat, mengingat pelaku adalah sosok yang seharusnya menjadi panutan bagi para siswa di lingkungan pendidikan.
“Siswa yang menjadi korban dikabarkan masih di bawah umur, dan sangat membutuhkan dukungan baik dari segi pendidikan maupun psikologis,” kata Arifin kepada Kontras.id, Jumat 27/09/2024.
Arifin menegaskan bahwa anak tersebut tetap memiliki hak untuk melanjutkan pendidikan tanpa ada diskriminasi atau tekanan dari pihak mana pun.
“Kani juga mengingatkan pentingnya peran sekolah dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan siswa selama proses pendidikan berlangsung,” tegas Arifin.
Baca Juga: Pemkab Gorontalo Siapkan Pendampingan Psikologis untuk Anak Korban Kasus Video Viral
Arifin mengungkapkan keprihatinannya terkait kasus ini. Menurutnya, pihak sekolah harus memahami kondisi psikologis korban dan tidak menambah beban dengan mengeluarkannya atau membiarkan dia terpinggirkan.
“Kami meminta sekolah tetap menerima siswa tersebut agar ia dapat melanjutkan pendidikannya secara normal. Perlindungan anak harus menjadi prioritas,” ujar Politisi Golkar ini.
Arifin mengatakan bahwa kasus ini juga memunculkan perhatian lebih terhadap pentingnya peran sekolah dalam menjaga lingkungan yang aman dan kondusif bagi siswa.
“Kami mengharapkan adanya tindakan nyata dari pihak terkait, terutama sekolah dan dinas pendidikan, untuk menjamin hak-hak korban. Sebab hal ini tidak hanya menjadi kasus individu, tetapi juga pelajaran bagi semua sekolah di Kabupaten Gorontalo,” kata Arifin.
Anggota Legislatif (Aleg) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Telaga Cs ini meminta agar kasus ini segera diselesaikan dengan adil dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
“Selain itu, kami meminta adanya pengetatan pengawasan terhadap siswa, guru dan staf pengajar. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini. Kami juga mengingatkan bahwa sekolah harus berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang hak-hak siswa dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan,” terang Arifin.
Baca Juga: Video Mesum Viral, Seorang Guru di Gorontalo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Anak
Arifin berharap, melalui peran serta semua pihak, korban dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan dan merasa aman. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, diharapkan tidak hanya menjadi tempat belajar secara akademis, tetapi juga tempat yang aman dan ramah bagi perkembangan mental dan emosional anak.
“Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, siswa yang menjadi korban diharapkan dapat bangkit dari trauma dan melanjutkan hidupnya dengan dukungan yang memadai,” tandas Aleg dua periode ini.