Kontras.id, (Gorontalo) – Ketua LSM LPGo Provinsi Gorontalo, Reflin Liputo meminta Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Pudji Prasetijanto Hadi menindak tegas para pengusaha Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang kini mulai beroperasi di Kabupaten Pohuwato.
Reflin mengatakan, Kapolda Gorontalo jangan tidur dan membiarkan para penguasa tambang emas ilegal menjarah hasil bumi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan sehingga berdampak buruk bagi masyarakat di Kabupaten Pohuwato.
“Kami berharap Kapolda Gorontalo tidak tidur terkait aktivitas PETI di Pohuwato. Para penguasa tambang yang melakukan penjarahan hasil bumi yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan di sana harus ditindak tegas, kasihan yang akan menerima dampak itu masyarakat,” ucap Reflin kepada Kontras.id via pesan whatsapp, Sabtu 04/05/2024.
Reflin menilai, leluasanya para pengusaha tambang melakukan aktivitasnya di pertambangan emas ilegal dikarenakan ada pembiaran dari pihak aparat penegak hukum (APH).
“Kami menilai seolah ada pembiaran bagi para penguasa tambang untuk memasukkan alat berat (ekskavator) di pertambangan ilegal di Pohuwato oleh dari APH, baik itu kehutanan, BKSDA dan kepolisian,” kata Reflin.
“Padahal kita tahu bersama, bahwa akibat dari aktivitas alat berat di wilayah itu akan mempercepat kerusakan yang akan berdampak bagi lingkungan. Coba mereka-mereka itu ditindak tegas, kami yakin akan ada evel jera buat mereka,” sambung Reflin.
Baca Juga: PETI di 3 Kecamatan Mulai Beroperasi, Kapolres Pohuwato: Saya Belum Tahu
Reflin menyampaikan, penindakan terhadap para penguasa tambang ilegal menjadi pekerjaan rumah sekaligus sebagai ujian bagi Kapolda Gorontalo baru untuk dapat menunjukkan komitmennya memberantas mafia pertambangan di daerah ini.
“Ini adalah PR dan ujian bagi Kapolda baru untuk bisa menunjukkan komitmennya memberantas mafia pertambangan di Gorontalo, khususnya yang ada di Pohuwato,” tegas Reflin.
“Kami akan menunggu dan menagih komitmen Kapolda setiap saat terkait permasalahan tambang emas ilegal ini,” tandas Reflin.
Penulis Thoger
